HARI Jumat setelah Sholat Asar hingga menjelang Magrib tiba disunahkan untuk berdoa. Karena rentang waktu tersebut saat berdoa mustajab
Doa yang direkomendasikan di waktu mustajab tersebut yakni doa memohon melihat wajah Allah 'Azza wa Jalla, kelak.
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ لَذَّةَ النَّظَرِ إِلَى وَجْهِكَ، وَالشَّوْقَ إِلَى لِقَائِكَ فِي غَيْرِ ضَرَّاءَ مُضِرَّةٍ وَلَا فِتْنَةٍ مُضِلَّةٍ
Allaahumma innii as-aluka ladz-dzatan-nazhori ilaa wajhika, wasy-syauqo ilaa liqoo-ika fii ghoiri dhorroo-a mudhirrotin wa laa fitnatin mudhillah.
Artinya:
Ya Allah, Aku mohon kepada-Mu kenikmatan memandang wajah-Mu (di Surga), rindu bertemu dengan-Mu tanpa penderitaan yang membahayakan dan fitnah yang menyesatkan. (HR Nasai 1305 dan dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani Rahimahullahu Ta'ala)
Doa Memohon Kebaikan
اَللَّهُمَّ بِعِلْمِكَ الْغَيْبِ وَقُدْرَتِكَ عَلَى الْخَلْقِ، أَحْيِنِي مَا عَلِمْتَ الْحَيَاةَ خَيْرًا لِي، وَتَوَفَّنِي إِذَا عَلِمْتَ الْوَفَاةَ خَيْرًا لِي
اَللَّهُمَّ وَأَسْأَلُكَ خَشْيَتَكَ فِي الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ، وَأَسْأَلُكَ كَلِمَةَ الْحَقِّ فِي الرِّضَا وَالْغَضَبِ، وَأَسْأَلُكَ الْقَصْدَ فِي الْفَقْرِ وَالْغِنَى
وَأَسْأَلُكَ نَعِيمًا لَا يَنْفَدُ، وَأَسْأَلُكَ قُرَّةَ عَيْنٍ لَا تَنْقَطِعُ، وَأَسْأَلُكَ الرِّضَا بَعْدَ الْقَضَاءِ، وَأَسْأَلُكَ بَرْدَ الْعَيْشِ بَعْدَ الْمَوْتِ
وَأَسْأَلُكَ لَذَّةَ النَّظَرِ إِلَى وَجْهِكَ، وَالشَّوْقَ إِلَى لِقَائِكَ فِي غَيْرِ ضَرَّاءٍ مُضِرَّةٍ وَلَا فِتْنَةٍ مُضِلَّةٍ
اَللَّهُمَّ زَيِّنَّا بِزِينَةِ الْإِيمَانِ، وَاجْعَلْنَا هُدَاةً مُهْتَدِينَ
Allaahumma bi'ilmikal ghoibi wa qudrotika 'alal kholqi, ahyinii maa 'alimtal hayaata khoiran lii, wa tawaffanii idzaa 'alimtal wafaata khoiran lii,
Allaahumma wa as-aluka khosy-yataka fil ghoibi wasy-syahaadati, wa as-aluka kalimatal haqqi fir-ridhoo wal ghodhobi, wa as-alukal qoshda fil faqri wal ghinaa,
Wa as-luka na'iiman laa yanfadu, wa as-aluka qurrata 'ainin laa tanqoti'u, wa as-alukar-ridhoo ba'dal qodhoo-i, wa as-aluka bardal 'aisyi ba'dal mauti,
Wa as-aluka ladz-dzatan-nazhori ilaa wajhika, wasy-syauqo ilaa liqoo-ika fii ghoiri dhorroo-in mudhirrotin wa laa fitnatin mudhillatin,
Allaahumma zayyinnaa biziinatil iimaani, waj'alnaa hudaatan muhtadiin.
Artinya: Ya Allah, dengan pengetahuan-Mu terhadap yang ghaib dan kekuasaan-Mu atas semua makhluk, hidupkanlah aku selama Engkau tahu kehidupan itu lebih baik bagiku, dan matikanlah aku jika Engkau tahu kematian itu lebih baik bagiku,
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon rasa takut kepada-Mu di saat sendiri maupun dalam keadaan terang-terangan, aku memohon perkataan yang benar dalam keadaan baik maupun marah, aku memohon kesederhanaan dalam keadaan fakir maupun kaya,
Dan aku memohon kenikmatan yang tak akan habis, aku memohon penyejuk hati yang tak pernah berakhir, aku memohon keridhoan atas ketetapan-Mu, aku memohon ketentraman setelah kematian,
Dan aku memohon kenikmatan memandang wajah-Mu, dan kerinduan bertemu dengan-Mu, bukan dalam kesusahan yang membinasakan dan cobaan yang menyesatkan,
Ya Allah, hiasilah kami dengan hiasan iman, dan jadikanlah kami termasuk orang-orang yang memberi dan diberi petunjuk. (HR An Nasaa-i no. 1305 dari Sahabat Amar bin Yasir dan dishahihkan Al Albani dalam al-Kalimuth Thayyib no. 105)
Sementara Ustaz Muhammad Nuzul Dzikri juga mengingatkan akan doa di bawah ini.
اللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنَ الْخَيْرِ كُلِّهِ، عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ، مَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الشَّرِّ كُلِّهِ، عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ، وَمَا عَلِمْتُ مِنْهُ وَمَا لَمْ أَعْلَمْ، وَأَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ، وَأَسْأَلُكَ مِمَّا سَأَلَكَ بِهِ مُحَمَّدٌ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمْ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِمَّا تَعَوَّذَ بِهِ مُحَمَّدٌ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمْ، وَمَا قَضَيْتَ لِيْ مِنْ قَضَاءٍ فَاجْعَلْ عَاقِبَتَهُ رُشْدًا.
(رواه الحاكم، وصححه الألباني)
Allohumma innii as aluka minal khoiri kullihi, 'aajilihi wa aajilihi, maa 'alimtu minhu wa maa lam a'lam, wa a'uudzu bika minasy syarri kullihi, 'aajilihi wa aajilihi, wa maa 'alimtu minhu wa maa lam a'lam, wa as alukal jannata wa maa qorroba ilaihaa min qoulin au 'amalin, wa a'uudzu bika minannaari wa maa qorroba ilaihaa min qoulin au 'amalin, wa as aluka mimmaa sa-alaka bihi muhammadun -shallallahu 'alaihi wa sallam-, wa a'uudzu bika mimmaa ta'awwadza bihi muhammadun -shallallahu 'alaihi wa sallam-, wa maa qodhoita lii min qodhoo-in faj'al 'aaqibatahuu rusydaa.
Artinya:
"Ya Allah, aku meminta seluruh kebaikan, baik yang cepat maupun yang lambat, yang aku ketahui dan yang tidak aku ketahui, dan aku berlindung dari seluruh keburukan, yang cepat maupun yang lambat, yang aku ketahui dan yang tidak aku ketahui.
Dan aku meminta surga dan yang mendekatkan kepadanya dari perkataan atau perbuatan, dan aku berlindung dari neraka dan yang mendekatkan kepadanya dari perkataan atau perbuatan.
Dan aku meminta segala sesuatu yang diminta oleh Nabi Muhammad-shallallahu 'alaihi wa sallam- dan berlindung dari segala yang diminta perlindungannya oleh Nabi Muhammad -shallallahu 'alaihi wa sallam-.
Dan apapun yang Engkau takdirkan untukku, maka jadikanlah kebaikan pada akhirnya." (HR. Hakim dan di shahihkan Syeikh Albani)
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait