JAKARTA, iNewsPurwokerto.id - Gregory Paul McLaren mengaku tak menyesal bertato di sekujur tubuh. Gregory memang dikenal sebagai pria dengan tato terbanyak di dunia yang ada di tubuhnya.
Tak heran jika namanya tercatat dalam Guinness World Records Book. Rekor Gregory Paul McLaren bahkan tak bisa terkalahkan selama 16 tahun lamanya.
Pada perjalanannya, penampilan Gregory Paul McLaren menimbulkan pro kontra, dimana banyak orang yang mengaguminya dan banyak juga yang mencibirnya.
Lalu, bagaimana Gregory Paul McLaren menanggapi tato yang ada di sekujur tubuhnya?
Gregory Paul McLaren Mengaku tak Menyesal Bertato di Sekujur Tubuh
Gregory Paul McLaren merupakan pria asal Selandia Baru yang yang memiliki nama panggung Lucky Diamond Rich. Ia telah mengklaim bahwa tato yang ia miliki telah menutupi tubuhnya hingga lebih dari 200 persen dan tidak ada bagian yang tak luput dari tato.
Bukan hanya kulitnya, tetapi kelopak mata, gusi, saluran telinga, dan bahkan kemaluannya telah ia gambar dengan tato. Gregory Paul McLaren telah menghabiskan lebih dari 1000 jam atau 41 hari untuk membuat tato di tubuhnya tersebut.
Saat masih muda, Gregory Paul McLaren begitu tertarik pada aktivitas yang berhubungan dengan sirkus, seperti juggling, menggergaji mesin, menelan pedang, mengendarai sepeda roda satu, dan lain-lain.
Pada usia 16 tahun, ia bergabung dengan sirkus dan itu juga pertama kalinya ia mendapatkan tato pertamanya. Tato pertama Gregory Paul McLaren berada di pinggulnya.
"Saya membuat tato di pinggul saya karena saya tidak ingin ibu saya melihatnya," kata Gregory Paul McLaren, dikutip dari situs Mirror.co.uk pada Selasa (2/8/2022).
Ia juga menjelaskan bahwa dia telah ditato oleh seniman di seluruh dunia. Selain itu, daun telinga Gregory Paul McLaren juga diregangkan dan giginya diganti dengan lapisan perak.
Tak berhenti di situ, ia juga mendapat berbagai tindikan sepanjang hidupnya.
Penampilan Gregory Paul McLaren yang mencolok ini rupanya menimbulkan reaksi negatif dari orang-orang. Namun banyak juga orang yang memuji keberaniannya untuk tampil beda.
Terkait dengan komentar negatif, pria 51 tahun tersebut tak ambil pusing untuk menanggapinya.
"Setiap orang memiliki cara yang berbeda dalam menanggapi suatu hal. Ini seperti cuaca, Anda tidak dapat memprediksinya, Anda tidak dapat mengendalikannya. Anda hanya harus menghadapinya," ucap Gregory Paul McLaren.
"Saya tidak berbeda dengan orang lain, saya hanya memiliki banyak tato," imbuhnya.
Jika orang-orang berpikir bahwa Gregory Paul McLaren akan menyesal karena membuat tato di sekujur tubuhnya, ia justru menyangkal pendapat tersebut.
"Tidak. Saya tidak menyesali apa pun yang telah saya lakukan atau lakukan. Saya pikir itu adalah ketakutan yang dimiliki orang yang tidak ditato. Anda selalu bisa memperbaikinya, menutupinya, mengubahnya, atau menghapusnya," katnya, dikutip dari situs Guinness World Records, (2/9/2022).
Atas pernyataannya itu, Gregory Paul McLaren masih hidup dengan tato di sekujur tubuhnya hingga saat ini dan tidak akan berfikir untuk menghapusnya.
Editor : Arbi Anugrah