Hari Ini, Amazing Lengger Festival Tampil di DCF 2022

Elde Joyosemito
Amazing Lengger Festival di Dieng Culture Festival (DCF) XIII 2022 bakal digelar Sabtu (3/9) hari ini mulai jam 14.00 WIB. (Foto: Istimewa)

BANJARNEGARA, iNewsPurwokerto.id - Amazing Lengger Festival di Dieng Culture Festival (DCF) XIII 2022 bakal digelar Sabtu (3/9/2022) hari ini mulai jam 14.00 WIB. 

Ada sebanyak 75 seniman dari Banyumas, Wonosobo, Yogyakarta, dan Solo yang bakal menampilkan garapan 'Lengger Banyusobo’.

Pentas kolosal garapan kolaborasi bersama tim Rianto Dance Studio Community dan didukung oleh Bank Indonesia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini menjadi pagelaran perdana di ajang tahunan tersebut.

Koreografer Lengger Banyusobo, Rianto mengatakan, tari garapannya ini merupakan metamorfosa dari garapan seni tari dan musik tradisi lengger yang dirangkai dalam seni pertunjukan spektakuler. Beragam unsur seni juga hadir dalam kolaborasi ini.

Kolaborasi seni ini memadukan tari kontemporer, tari Baladewa, seni tradisi ebeg atau kuda kepang, tari tradisi Barongan, dan tarian bodoran yang biasanya muncul pada pertunjukan Lengger. 

"Kami tambahkan sedikit sentuhan keberagaman tampilan wastra batik yang melekat pada kostum karnaval," tuturnya.

Dia mengatakan, pada masa lalu, lengger dikreasikan oleh petani sebagai bagian dari ritus kesuburan. Kesenian ini memiliki latar belakang paradigma simbolisasi hukum alam yang serba dua sisi seperti baik-buruk, kebahagiaan-kesedihan, siang dan malam.


Lengger di DCF 2022

Menurutnya, dimensi ketubuhan penari lengger dalam tradisi kesenian ini muncul sebagai bentuk personifikasi magis utamanya saat kerasukan indang, dan diperlakukan sebagai dunia meta realistis. Di sisi lain, pertunjukan lengger juga cukup lama terkungkung oleh pakem.

"Melalui pertunjukan Amazing Lengger Festival, saya berusaha melepaskan hal-hal yang bersifat umum sebagai wacana baru terhadap pertunjukan lengger di dalam bingkai tradisi untuk generasi muda saat ini. Artinya, lengger tidak lepas dari daya kreativitasnya yaitu bukan saja sebagai ritus kesuburan,tetapi juga sebagai penanda baru yang sehimpunan irama gerakan yang menekankan pesan setiap manusia berhak hidup dalam keberagaman tanpa diskriminasi dan persekusi,”paparnya.

Rianto menggandeng seniman asal Spanyol, Rodrigo Parejo yang memainkan alat musik flute. Musisi serba bisa ini mengaku baru pertama kali berkolaborasi dengan musik tradisional Banyumasan. Selama ini dia terbiasa tampil dengan iringan musik gamelan. 

"Musiknya lebih dinamis dan rancak, saya juga menyukai nada-nada berkarakter oriental," kata Rodrigo.
 

Editor : EldeJoyosemito

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network