BANDUNG, iNews.id– Lima siswa terbaik Indonesia berhasil meraih satu medali perak dan empat medali perunggu dalam International Olmypiad on Astronomy and Astrophysics (IOAA) ke-14 tahun 2021. Mereka berhasil harumkan nama bangsa Indonesia di kancah Internasional dalam bidang astronomi.
Medali perak berhasil diraih oleh Andrew Christoffer Prawiro. Sementara itu, empat medali perunggu diraih oleh Hafizh Renanto Akhmad, Jonwin Fidelis, Muhammad Sultan Hafiz, dan Nazal Rhinta Hawari.
“Mudah-mudahan menjadi bekal pengalaman dan menjadi inspirasi untuk bidang lainnya. Terima kasih untuk dukungan tim yang beberapa hari ini mendampingin para peserta. Adik-adik dapat membuktikan bahwa kita dapat terus berprestasi dalam keadaan apapun termasuk dalam situasi pandemi seperti ini,” ujar pelaksana tugas (plt.) Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), Asep Sukmayadi, dalam keterangan resminya diterima iNews Purwokerto, Senin (22/11/2021).
Melalui tambahan 5 medali ini, Puspresnas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah berhasil mengumpulkan 70 medali pada berbagai bidang olimpiade tingkat internasional dari seluruh jenjang. “Semoga menjadi berkah dan motivasi untuk kita semua,” kata Asep dengan bangga.
IOAA ke-14 dilaksanakan secara daring pada 14 - 21 November 2021 dengan Kolombia sebagai tuan rumah dan diikuti oleh 298 siswa dari 48 negara. Tim Indonesia sendiri melibatkan sembilan orang delegasi yang terdiri dari lima orang peserta, dua orang tim leader, dan dua orang supervisor.
Peserta IOAA 2021 dari Indonesia merupakan siswa terbaik yang memperoleh medali pada pelaksanaan Kompetisi Sains Nasional (KSN) bidang astronomi tahun 2020. Para juara tersebut kemudian terseleksi melalui tiga tahap pembinaan yang dilakukan secara daring.
Pembinaan tahap I diikuti oleh 30 orang siswa dan terpilih 15 orang siswa untuk lanjut ke pembinaan tahap II. Pada pembinaan tahap II terleksi 10 orang siswa dan lanjut ke pembinaan tahap III. Di pembinaan tahap III terpilihlah tim Indonesia yang terdiri dari lima orang siswa terbaik yang mengikuti pembinaan akhir hingga melaju ke IOAA 2021.
Selama pelaksanaan olimpiade, siswa-siswa telah melalui 5 ronde utama, yakni ronde analisa data, ronde observasi Matahari, ronde teori, kompetisi tim, dan terakhir ronde observasi Planetarium. Selain diperlukan stamina individu yang prima, kekompakan tim dalam menjalankan seluruh ronde-ronde juga diperlukan pada kompetisi IOAA kali ini.
“Siswa kita memiliki daya juang yang cukup tinggi, hal itu dibuktikan dengan kemampuan siswa yang dapat menjawab soal-soal yang diberikan. Siswa tidak hanya diuji kecerdasan namun juga ketangguhan dan daya tahan tubuh,” ucap Ketua Tim Indonesia, Hakim L. Malasan.
Editor : Arbi Anugrah