KEBUMEN, iNewsPurwokerto.id- Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menemui para mahasiswa dan buruh yang menggelar demonstrasi di depan Pendopo Kabumian pada Jumat (16/9/2022). Bupati bahkan sampai naik mobil komando untuk menyapa para massa aksi dan menyampaikan tanggapannya soal kenaikan BBM.
Para mahasiswa dari berbagai organisasi pergerakan kampus seperti PMII, HMI, IMM dan BEM yang ada di kampus Kebumen menggelar aksi demonstrasi menolak kenaikan BBM. Demo juga diikut oleh para Buruh dari KSPSI yang tergabung dalam Aliansi Kebumen Membara (Menolak BBM Naik Bersama Rakyat).
Setidaknya demo diikuti oleh ratusan massa aksi, sebagai titik kumpul mereka bergerak dari Asrama Gedung Haji Kebumen pada Jumat sore menuju Gedung DPRD. Tak lama di depan gedung DPRD, massa aksi melanjutkan longmarch menuju Pendopo Kabumian guna menemui Bupati.
Bupati yang saat itu berada di Pendopo kemudian menyempatkan diri keluar menemui para massa aksi, bahkan sampai naik mobil komando. Pihaknya mempersilakan masyarakat untuk menyuarakan pendapatnya di muka umum sebagai bagian dari demokrasi.
"Saya yakin para mahasiswa yang memiliki nalar kritis ini berpikirnya untuk kemajuan bangsa. Yang penting tetap kompak, solid dan tidak melakukan hal-hal yang anarkis. Silakan berunjuk rasa dengan damai, ujar Bupati.
Saat ditanya soal kenaikan BBM, Bupati menyampaikan, ini adalah kebijakan pusat, dan daerah tidak bisa berbuat banyak. Yang pastinya, Bupati turut menyampaikan rasa keprihatinan dengan kenaikan harga BBM, ini merupakan pilihan sulit, namun harus tetap diambil oleh pemerintah.
"Kita juga tidak tutup mata, mendengar apa apa yang menjadi keluhan masyarakat. BLT BBM kita bagikan, sembako dalam bentuk uang tunai, BLTDD, kita sebagian juga sudah dibagikan, Pemda telah menyiapkan anggaran Rp 6 miliar di APBD perubahan untuk penguatan ekonomi rakyat," jelas Bupati.
Setelah bertemu dengan Bupati, massa aksi kemudian bergeser kembali ke Gedung DPRD Kebumen untuk menemui para anggota dewan. Aksi yang diikuti anak-anak STM ini mendapat penjagaan ketat dari polisi, bahkan puluhan Brimob sampai diturunkan untuk mengamankan demo.
Demo sempat terjadi aksi saling dorong antara mahasiwa dan polisi. Para massa aksi kesal lantaran tidak ada satupun anggota dewan yang mau menemuinya di luar. Sementara waktu sudah semakin sore. Sedangkan teriakan kritik untuk para anggota legislatif ini terus menggema di atas panggung.
"Kami minta kepada bapak-bapak yang katanya terhormat untuk keluar menemui kami para mahasiswa. Jangan menjadi cemen ayok keluar sudah sore pak," seru Rian Jafar Sodik, salah seorang korlap aksi dari PMII.
Sementara itu Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Kebumen Akif Fatwal Amin menyampaikan, adanya kenaikan harga BBM sangat memberatkan. Terlebih masyarakat sendiri baru akan bangkit akibat dilanda Pademi Covid-19 selama hampir dua tahun.
Untuk itu dalam tuntutannya, pihaknya dengan tegas menolak kenaikan harga BBM bersubsidi. Turunkan BBM bersubsidi ke harga semula dengan cara apapun.
Jika tuntutan tersebut tidak bisa dipenuhi, maka mereka meminta pemerintah Kabupaten Kebumen bersama DPRD Kabupaten Kebumen untuk berpihak kepada rakyat memberikan upaya riil guna menekan laju inflasi dan mengembalikan daya beli masyarakat, naikan UMK secaram signifikan, perlindungan terhadap masyarakat ekonomi rentan dan enyampaikan seluruh tuntutan masa aksi kepada Pemerintah Pusat.
"Kami percaya Pemerintah Kabupaten Kebumen dan DPRD Kabupaten Kebumen masih punya hati nurani, masih bersama rakyat jelata dan masih membela wong cilik. Bukan rezim tiranik dan otoriter. Maka dari itu, buktikan. Kami menunggu realisasi janji-janji manis ketika kampanye pencalonan,"jelas Akip.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait