JAKARTA, iNewsPurwokerto.id - Malam mencekam Desember 1965 di hutan jati Jeglong, Pati, Jawa Tengah masih teringat jelas dibenak Radimin. Tepat di depan matanya, puluhan korban yang diduga sebagai simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI) dibantai.
Radimin yang masih hidup sampai saat ini mengaku dipaksa menyaksikan tindakan mengerikan tersebut tepat di depan matanya. Anggota PKI itu dimasukkan ke dalam sebuah lubang yang ada di tengah hutan jati Jeglong.
"Di sini, 10 orang dalam keadaan terikat, ditembak dari belakang, dan dimasukkan lubang,” kata Radimin, dikutip dari Okezone.com, Senin (26/9/2022).
Melangkah beberapa meter, dirinya kembali menunjukkan sebuah gundukan tanah yang diduga didalamnya terdapat sekitar 15 jasad lainnya.
“15 orang lainnya (dipaksa) lari-lari dari mobil, (dipaksa) masuk lubang. (Dan) ditembak di dalam lubang,” ucapnya.
Dia mengungkapkan, setidaknya ada tiga lubang terpisah yang menjadi kuburan bagi 25 orang yang dituduh merupakan anggota atau simpatisan PKI. Lubang-lubang lainnya dibiarkan menganga usai digali hingga sekarang dan beberapa ditanami pohon pisang.
Pada malam mencekam itu, dirinya dipaksa melihat pembantaian tersebut dari dekat. Radimin menjadi satu-satunya saksi yang masih hidup dan menceritakan peristiwa mencekam dimalam itu.
“Saya dipaksa melihat dari dekat, nggak boleh jauh-jauh,” ucap Radimin.
“Orang-orang itu dicap jahat, PKI, pengkhianat, pokoke (pokoknya) dianggap mau menjatuhkan pemerintahan,” ungkapnya.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait