Aremania Data Ulang Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan, Diduga 200-an Termasuk yang Dibawa Pulang

Avirista Midaada
Aremania menuntut kasus tragedi Kanjuruhan diusu tuntas. ( Foto : Istimewa)

MALANG, iNewsPurwokerto.id - Jumlah korban tewas akibat tragedi Kanjuruhan diperkirakan melebihi 125 orang. Dugaan tersebut muncul disebabkan banyak korban lain yang terluka kemudian meninggal di perjalanan, sehingga tidak terdata.

"Kalau perkiraan angka kasar bisa tembus 200-an, yang tidak terdata 70-an lebih, termasuk keponakan saya anak tembalangan itu tidak masuk rumah sakit, meninggal di perjalanan sama pacarnya langsung dibawa pulang," tutur tokoh Aremania Kota Batu Dadang Indarto, Senin (3/10/2022) malam.

Dadang mengatakan pihaknya akan mengerahkan masing-masing komunitas dan Korwil untuk mendata anggotanya yang menjadi korban jiwa tragedi Stadion Kanjuruhan Malang.

"Ada yang (meninggal) di stadion, ada yang di perjalanan, banyak yang langsung dibawa pulang tidak mau dibawa ke rumah sakit, aasannya karena tidak mau di visum. Kalau jumlah kasusnya korban saya tidak mau berasumsi berapa, belum pasti," ujar Dadang.

Dadang mengungkapkan, salah satu keponakannya yang bernama Shera Puspita Ayu meninggal dengan kondisi luka lebam di muka dan ada bekas injakan di punggung. Keponakannya ini juga telah dimakamkan pada Minggu kemarin.

Selain itu, menurut Totok Kacong, perwakilan Aremania menyatakan, terdapat beberapa korban jiwa yang disebutnya berasal dari luar Malang Raya. Maka untuk memastikan jumlah data pastinya Aremania akan merapatkan barisan untuk memastikan jumlah pasti korban jiwa.

"Data kita solidkan, nanti dari teman-teman suporter laporan semuanya, kan enak, teman suporter kita ajak laporan, nanti ada tiga titik Batu, Kanjuruhan, sama Gajayana, kita sinkronkan, berikan mana wilayahnya yang kota, yang kabupaten, yang Batu, terus sama teman-teman yang di luar kota," ucap Totok.

Sementara itu Federasi Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Andi Irfan menyebutkan, korban Tragedi Kanjuruhan diperkirakan lebih dari 125 orang sebagaimana laporan pemerintah. Saat ini pihaknya bekerja sama dengan Aremania tengah membuat posko pengaduan data-data korban.

"Soal verifikasi informasi dan data, kami dapat informasi Pasuruan, Blitar, yang tidak bisa mengakses belum terkonfirmasi dari pihak berwenang. Pagi tadi kami membuka pos pengaduan dapat telpon dari bapak di Pasuruan anaknya meninggal, seorang kerabat di Pakis anaknya meninggal," katanya. 

 

Editor : Arbi Anugrah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network