CILACAP, iNewsPurwokerto.id - Kilang Cilacap yang bertugas menyuplai kebutuhan 33 persen BBM nasional dan 60 persen kebutuhan BBM di Pulau Jawa harus selalu terjaga keandalannya. Sebagai upaya merawat keandalan dan implementasi penanganan keadaan darurat, dilakukan Major Emergency Drill berupa simulasi penanggulangan keadaan darurat, Rabu (9/11/2022).
Keadaan darurat disimulasikan terjadi di area OM-70, diawali cuaca pagi hujan deras dan petir. Pada sebuah tangki sedang berlangsung transfer sampai level 80 persen. Di waktu bersamaan, terdapat kondisi abnormal yang mengakibatkan atap tangki tidak dapat naik dan menyesuaikan level produk saat proses loading. Akibatnya, terjadi kebocoran dan genangan minyak mentah yang mengalir ke arah bundwall.
Cuaca hujan dan petir yang masih terjadi berdampak pada kebakaran bund wall dan merambat ke atap sebuah tangki. Saat terjadi kebakaran itu, dua personel vacuum truck yang sedang menghisap minyak di pinggiran bund wall tangki tersambar jilatan api, sehingga mengalami luka bakar sampai 17 persen.
Manager HSSE, selanjutnya mendeklarasikan keadaan darurat menjadi level 1 atas persetujuan GM dan memerintahkan ke Fire Station untuk membunyikan sirine keadaan darurat. Upaya pemadaman kebakaran dilakukan dengan mengerahkan seluruh potensi Fire Brigade di area kilang.
Disebutkan, karena kondisi kebakaran tangki belum bisa ditanggulangi. Sementara, persediaan foam di RU IV tidak mencukupi, sehingga dibutuhkan bantuan dari PT KPI Pusat untuk pengadaan foam. Di saat yang sama, GM RU IV, selanjutnya menaikkan Level Emergency menjadi level 2 dan mengaktifkan Business Support Team (BST) subholding PT KPI.
Tahap selanjutnya, GM RU IV sebagai Incident Commander (IC) meminta bantuan kepada subholding PT KPI sebagai BST, agar melakukan support pengadaan foam dari unit lain untuk membantu penanggulangan. Setelah mendapatkan bantuan pengadaan dari BST, persediaan foam dapat terpenuhi sampai penanggulangan selesai dan kondisi dinyatakan aman.
Penanganan keadaan darurat ini, selanjutnya dinyatakan berhasil dan tuntas ditandai suara sirine tanda aman. Tahapan berikutnya adalah menyelesaikan dampak lanjutan dari insiden ini.
Dari kegiatan tersebut, disimulasikan total ada empat korban, dengan rincian dua luka bakar yang dirujuk ke Rumah Sakit Pertamina Pusat (RSPP), satu orang terkena lemparan batu saat terjadi unjuk rasa warga dan satu orang pingsan, dilarikan ke Rumah Sakit Pertamina Cilacap (RSPC). Selain itu, ratusan warga disimulasikan terpaksa mengungsi di beberapa titik, seperti balai kelurahan terdekat area 70 dan gedung Patra Ria di area rumah dinas Pertamina Donan.
Area Manager Communication, Relations and CSR PT KPII RU IV, Cecep Supiyatna menjelaskan Major Emergency Drill merupakan lanjutan dari kegiatan Table Top Incident Command System (ICS) yang diselenggarakan pada pekan sebelumnya.
“Kegiatan ini berpegangan pada sistem internasional dalam menanggulangi keadaan darurat, seperti kebakaran tangki. Ini penting untuk mengukur sejauh mana kesiapan sumber daya manusia dan peralatan keamanan ketika menghadapi kondisi darurat,” katanya.
Hal ini, lanjut Cecep, menjadi komitmen Kilang Cilacap sebagai perusahaan energi nasional untuk menjaga keamanan operasional demi terjaganya suplai BBM.
“Wujud Nasionalisme kami, sebagai perusahaan kebanggaan bangsa menyediakan energi terbaik untuk negeri,” ucapnya.
Editor : Rizqa Leony PutriMPI Marketing
Artikel Terkait