ANKARA, iNewsPurwokerto.id - Ketua sekte seks di Turki Adnan Oktar divonis penjara 8.655 tahun oleh pengadilan setempat.
Adnan Oktar dikenal di Indonesia sebagai penulis dengan nama Harun Yahya terbukti di pengadilan melakukan kejahatan yang mengganggu.
LIHAT JUGA: Habib Ini Peraih Adhi Makayasa AAU 1984, Begini Sosok Lengkapnya
Oktar kerap tampil sebagai pembawa acara program televisi Turki yang mengkhotbahkan kreasionisme dan nilai-nilai konservatif sambil dikelilingi para wanita berpakaian minim yang dia sebut “kittens" atau "anak-anak kucing".
Sebelumnya dia dijatuhi hukuman 1.075 tahun penjara atas berbagai kejahatan termasuk penyerangan seksual, pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur, penipuan dan percobaan spionase politik dan militer, sebelum keputusan itu dibatalkan oleh pengadilan tinggi.
LIHAT: Habib Ini Peraih Adhi Makayasa AAU 1984, Begini Sosok Lengkapnya
Namun, persidangan ulang di pengadilan pidana tinggi Istanbul dan dijatuhi hukuman 8.658 tahun penjara.
Oktar dilaporkan media lokal menyambut baik hukuman tersebut, dengan mengatakan itu adalah "kehendak Tuhan". “Kami memiliki kepercayaan penuh pada negara kami,” katanya kepada media lokal, seperti dikutip news.com.au, Sabtu (19/11/2022).
LIHAT JUGA: 39 Nama Calon Ketua Umum PP Muhammadiyah 2022-2027 Ditetapkan, Ini Nama-Namanya
“Kami senang dengan keputusan itu. Tuhan membuat keputusan. Ada hari-hari baik dalam hidup kita. Islam akan mendominasi dunia. Turki juga akan menjadi negara yang indah. Semoga keputusannya bermanfaat," paparnya.
Selama musyawarah sebelumnya di pengadilan, televangelist itu mengatakan kepada hakim bahwa dia memiliki hampir 1.000 pacar karena "cinta yang meluap-luap di hati saya untuk wanita".
LIHAT JUGA: Lawan Slovakia Timnas Indonesia U-20 Bakal Tambah Amunisi Baru, Siapa Saja?
Pada kesempatan lain, dia menggambarkan dirinya sebagai "sangat kuat". Oktar—dan gaya hidupnya yang termasyhur—meraih ketenaran atau pun keburukan di Turki pada 1990-an ketika sekte agama yang dipimpinnya terlibat dalam skandal seks.
Oktar menjadi terkenal karena program-programnya di saluran televisi online A9, yan sering dikecam oleh elite agama Turki. Dalam tindakan keras besar-besaran terhadap kelompoknya, dia ditahan di Istanbul pada 2018 setelah serangkaian penggerebekan polisi sebagai bagian dari penyelidikan oleh unit kejahatan keuangan polisi kota.
Selama persidangannya, seorang wanita mengatakan kepada pengadilan bahwa Oktar berulang kali melakukan pelecehan seksual terhadapnya dan orang lain, menuduh dia telah memerkosa seorang wanita dan memaksa mereka untuk meminum pil kontrasepsi.
Penggerebekan menemukan sekitar 69.000 pil kontrasepsi di rumahnya, dan ketika ditanyai, Oktar mengeklaim bahwa pil itu digunakan untuk perawatan kulit dan ketidakteraturan menstruasi.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait