PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Doa cucu untuk kakek dan nenek apakah bisa sampai layaknya doa anak terhadap ayah dan ibunya.
Nasihat di bawah ini kiranya patut diperhatikan sehingga amal kebaikan untuk orang yang disayangi seperti untuk orangtua, kakek dan nenek mengalir terus.
Syaikh ‘Abdullah Al-Fauzan menjelaskan bahwa yang dimaksud di sini adalah anaknya sendiri, termasuk pula anak dari anak laki-laki atau anak perempuannya, artinya cucunya.
Berarti cucu pun bisa memberi manfaat pada kakek dan neneknya, bukan hanya doa namun juga lewat amalan salehnya.
Ustaz Muhammad Abduh Tuasikal menjelaskan dalam hadits dikaitkan dengan saleh, menunjukkan bahwa doa dari anak saleh lebih mustajab. Orangtua benar-benar mendapat manfaat dari doa anaknya.
Doanya yang dimaksud adalah umum, termasuk doa ampunan, rahmat dan permintaan ditinggikan derajat bagi orangtuanya.
Kenapa dalam hadits dikhususkan doa dari anak padahal doa orang lain pun pada mayit bermanfaat? Benar, doa orang lain pada mayit juga bermanfaat bahkan disepakati oleh para ulama sebagaimana disebut dalam Syarh Shahih Muslim, 11: 77. "Namun hadits ini menyebutkan anak agar supaya anak lebih semangat mendoakan kedua orangtuanya," sebutnya dikutip dari laman Rumaysho pada Selasa (3/1/2023)
Pelajaran penting lainnya, orangtua akan mendapatkan manfaat dari kesalehan dan keistiqamahan anaknya. Karena anak yang saleh tentu akan selalu peduli mendoakan orangtuanya. Memang pantas saja doa tersebut mudah dikabulkan (diijabahi). Ini menunjukkan keutamaan anak dan keturunan yang bisa istiqamah dan saleh. Anak juga hendaklah terus bersemangat memberi manfaat pada diri dan orang tuanya. (Minhah Al-‘Allam, 7: 11)
Amalkan doa Nabi Zakariya berikut untuk mendapatkan keturunan yang shalih shalihah,
رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ
“Robbi hab lii min ladunka dzurriyyatan thoyyibatan, innaka samii’ud du’aa’” [Ya Rabbku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Mengdengar doa] (QS. Ali Imran: 38).
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta