Lulusan UCLA Jualan Peyek, Perempuan Cantik ini Sukses Raup Ratusan Juta

Viola Triamanda/ Arbi Anugrah
Kisah Sukses Perempuan Cantik Jualan Peyek Beromset Ratusan Juta, Padahal Lulusan UCLA. Foto: YouTube HaloBos

JAKARTA, iNewsPurwokerto.id - Kisah sukses perempuan cantik lulusan University of California (UCLA) di Amerika Serikat (AS) berjualan peyek. Dia adalah Yessi Caliss, seorang owner Peyek Nyai.

Kisah sukses Yessi dimulai setelah dirinya menyelesaikan kuliahnya di AS, ia kemudian melanjutkan belajar bahasa ke China. Setahun berlalu, ia kembali ke Indonesia dan bekerja sebagai karyawan pada sebuah perusahaan. Ini ia lakukan untuk mendapatkan ilmu sebelum memulai bisnis.

"Jadi sebelum berbisnis harus mengetahui beberapa ilmu perihal bisnis itu sendiri terlebih dahulu. Jadi selama menjadi karyawan saya menimba ilmu tentang bagaimana bisnis itu," kata dia, dikutip iNews.id dari Youtube HaloBos, Senin (23/1/2023).

Yessi yang akhirnya mengundurkan diri dari perusahaan tersebut juga sempat menjajal menjadi make up artist. Ia juga sempat membuka coffee shop dan restoran, yang hingga saat ini masih jalan. 

Meski dirinya kini membuka bisnis peyek, namun ia mengaku tidak pernah terpintas sedikitpun untuk menjual peyek, hal itu lantaran peyek sudah menjadi camilannya sedari kecil. Namun ternyata banyak teman dan tamu yang menyukai peyek buatan sang bunda, hingga akhirnya dia memutuskan untuk menjadikan cemilan ini lahan bisnisnya. 

Yessi mengaku jika awal berjualan peyek, modalnya sangat minim. Bahkan untuk memproduksi peyek tersebut dilakukan di rumah dengan dibantu asisten rumah tangga dan menggunakan alat yang ada. Ia juga merangkap banyak tugas, seperti upload produk ke media sosial, mengedit, terima orderan, membalas customer, hingga masak dan packing.

Mulai menjual peyek pada 2018, dia sempat diejek dan dipandang sebelah mata oleh teman-temannya. Tapi keluarga intinya tetap memberikan dukungan penuh. 

"Pas mau mau bikin (bisnis) peyek mereka (keluarga) percaya, yang jadi kendala itu orang luar, temen saya, temen orang tua karena (mikirnya) sudah mahal-mahal sekolah di luar, jualan rempeyek. Tapi keluarga support, yang buat saya enggak pernah nyerah," tuturnya. 

Meski sempat diremehkan orang, tapi Yessi menganggap itu semua sebagai semangat untuk terus mengembangkan usaha peyeknya. Kini dia telah memiliki tempat produksi sendiri, dan tidak lagi di dapur rumahnya. Bahkan, peyek buatannya telah memiliki sertifikasi BPOM dan halal. 

"Sertifikasi BPOM untuk menjangkau masyarakat luas ke luar kota bahkan ke luar negeri. Tujuannya ekspor," ujarnya. 

Produksi peyek yang dilakukan Yessi juga sudah setiap hari. Bahkan, ia bisa menjual ratusan hingga ribuan pesanan setiap harinya, dengan omzet mencapai ratusan juta rupiah. 

"Kalau event seperti Lebaran, Natal, Impek naik tiga kali lipat, sehari bisa puluhan juta," ucapnya. 

Menurut Yessi, peyek buatannya menggunakan bahan dengan kualitas terbaik, mulai dari tepung hingga topping. Bahkan, minyak yang digunakan untuk menggoreng juga tidak boleh ganti-ganti, ia selalu mengganti dengan minyak goreng baru setelah beberapa kali penggorengan. Ini dilakukan lantaran usahanya telah bersertifikasi BPOM, sehingga standard operating procedure (SOP)-nya sangat ketat. 

Saat ini, sudah ada enam varian peyek yang dijual, mulai dari kacang tanah, kedelai hitam, kacang hijau, teri Medan, teri cabai rawit, dan rebon. Untuk harga peyek yang ia jual mulai kemasan kecil seharga Rp28.000 hingga toples besar Rp250.000. 

Peyek Nyai kini banyak dijual di sejumlah marketplace, restoran, toko hingga bandara. Bahkan, Peyek Nyai kini tengah masuk proses ke supermarket ternama di Indonesia. 

 

 

Editor : Arbi Anugrah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network