Mendekati Hari Jadi Banyumas ke 452, Gamelan Pendopo Sipanji Dibersihkan

Arbi Anugrah
Mendekati Hari Jadi Banyumas ke 452, Gamelan Pendopo Sipanji Dibersihkan. Foto: Dok Humas Pemkab Banyumas

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Mendekati peringatan Hari Jadi Kabupaten Banyumas ke 452, seperangkat alat musik gamelan yang berada di Pendopo Sipanji Purwokerto dibersihkan Selasa (31/1/2023). Meski bukan merupakan tradisi jamasan gamelan, pembersihan gamelan ini melibatkan para seniman bahkan dipimpin langsung oleh ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kabupaten Banyumas Sriyono.

Mereka terlihat sibuk membersihkan perangkat gamelan. Satu demi satu alat gamelan tersebut diguyur air bersih untuk diamplas, disikat dan dibersihkan. Setelah bersih kemudian ditata untuk dijemur.


Mendekati Hari Jadi Banyumas ke 452, Gamelan Pendopo Sipanji Dibersihkan. Foto: Dok Humas Pemkab Banyumas

 

Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokompim) Wahyono mengatakan tujuan pembersihan agar perangkat gamelan tersebut dapat terawat.

"Selain untuk menjaga kebersihan gamelan yang lebih penting adalah dalam rangka persiapan Hari Jadi ke 452 Kabupaten Banyumas. Karena pada tanggal 19 Februari nanti ada Kirab Pusaka dan gamelan ini akan ditabuh untuk acara palereman. Selain itu juga mengandung makna akan menghilangkan rubenda yang ada, juga penampilan fisik lebih bagus dan suara akan tetap terjaga sehingga pada acara palereman akan berjalan dengan baik,” katanya.

Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Kabupaten Banyumas Sriyono, yang memimpin pembersihan gamelan menjelaskan, perangkat gamelan yang sering ditabuh untuk kegiatan seremonial lingkup Pemkab Banyumas khususnya hari jadi dan hari hari tertentu tersebut, memang perlu untuk dirawat.

“Proses pembersihan ini yang pertama dicuci dengan air bersih kemudian melihat ketebalan kotornya berapa, kalau memang cukup kotor debunya maka harus diamplas menggunakan amplas yang halus. Setelah diamplas baru dibersihkan atau dimelingkan dengan watu ijo dicampur dengan minyak tanah agar mengkilap. Kemudian dibersihkan lagi dan dijemur,” katanya.

Sriyono menambahkan bahwa gamelan harus tetap dirawat mengingat gamelan memiliki nilai estetika seperti nilai sosial, moral, dan spiritual. Selain itu, gamelan memiliki sejumlah fungsi di masyarakat timur yang sarat dengan budaya adat. 

Menurutnya gamelan dapat berfungsi sebagai sarana pendidikan, mengiringi tarian, membangun suasana religius, sarana dakwah, meramaikan perhelatan, serta menyambut tamu penting.

 

Editor : Arbi Anugrah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network