Ikasmansa Purwokerto Gelar IBC, Sekjen MPR Maruf Cahyono: Berdampak ke Ekonomi Masyarakat Banyumas

Arbi Anugrah
Ikasmansa Purwokerto Gelar IBC, Sekjen MPR Ma'ruf Cahyono: Berdampak pada Ekonomi Masyarakat Banyumas. Foto: Arbi Anugrah

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Ikatan Alumni SMA Negeri 1 (Ikasmansa) Purwokerto mengadakan temu kenal Ikasmansa Business Community (IBC), Sabtu (25/2/2023). Kegiatan antar alumni dari berbagai generasi yang dihadiri Sekjen MPR Maruf Cahyono ini bertujuan untuk saling mengenal dan berkolaborasi dalam bidang bisnis yang telah dijalankan.

Salah satunya adalah usaha kerajinan tangan yang dijalankan oleh Widyastri Oktarini, alumni SMA Negeri 1 Purwokerto angkatan 1992 yang bergabung dalam Ikasmansa Business Community (IBC). Alasan dirinya bergabung dalam IBC ini adalah untuk mengembangkan produknya agar lebih mudah dikenal, salah satunya melalui alumni satu almamater di SMA Negeri 1 Purwokerto.

"Alasan ikut IBC ini ingin berkembang lebih baik lagi dan ingin produknya dikenal banyak orang dan kita bisa berkolaborasi. Sampai saat ini alhamdulillah sudah banyak yang tertarik," kata Widiastri yang mendisplay kerajinan tangan dalam acara tersebut.

Dalam kegiatan yang digelar di rumah makan Gerai Lodeh Purwokerto ini, Widiastri mengatakan jika usaha yang dilakoninya ini berawal dari hobi, hingga akhirnya ia fokus pada kerajinan sulam. Produknya pun beragam, mulai dari tas, bros, dompet, tas, sarung bantal hingga kerudung yang dia jual melalui media sosial instagram @we26_shop.


Usaha kerajinan tangan yang dijalankan oleh Widyastri Oktarini, alumni SMA Negeri 1 Purwokerto angkatan 1992 tergabung dalam IBC. Foto: Arbi Anugrah

 

"Awalnya saya bikin sarung bantal dan agak lambat penjualannya, akhirnya saya coba bikin tas dengan diberikan sulam, kemudian asesoris. Alhamdulillah dari situ banyak yang minat. Pernah kirim ke Inggris dan Thailand, karena ada temen di sana. Kalau keluar Jawa sudah banyak, karena saya lewat sosial media dan banyak juga yang minat," jelasnya.

Semua produk dari sulam pita ada sulam benang yang ia jual tersebut merupakan buatan tangan, tanpa menggunakan mesin. Harganya sendiri mulai dari Rp25 ribu - Rp150 ribu ke atas tergantung produk yang dijual.

Heri Sutikno, Ketua Panitia IBC mengatakan jika salah satu program dari Ikasmansa adalah pengembangan usaha dengan mengumpulkan para wirausaha dalam satu komonitas. Sampai dengan saat ini setidaknya sudah ada sekitar 452 orang anggota. 

"Sehingga acara ini sangat bagus, salah satunya untuk mensosialisasikan IBC, lalu silaturahmi, karena mereka belum saling kenal antar alumni dari berbagai angkatan, selama ini hanya melalui WhatsApp grup," jelas Heri.

Heri mengatakan jika dirinya yakin dengan mereka saling bertemu dan berkenalan, maka akan ada komunikasi lebih lanjut untuk maju berkembang. Sedangkan bagi yang belum memiliki usaha atau masih merintis, pastinya akan terinspirasi termotivasi untuk mengembangkan usahanya.

"Seperti kegiatan yang kita adakan ini, semua dari hasil wirausaha milik alumni SMA Negeri 1 yang tergabung dalam Ikasmansa. Tempat makan ini, kaos yang digunakan oleh para anggota. Semua kita bayar tapi dari hasil keluarga sendiri," jelasnya.

Dalam kegiatan ini, lanjut Heri juga akan ada sesi sharing story sukses para alumni dari berbagai angkatan untuk saling berbagi pengalaman dalam membangun usaha. 

"Yang pertama alumni 83, dia seorang CEO Direktur utama dari satu perusahaan ada di Jogjakarta, dia sukses dengan Mataram City, punya hotel, convention center dan apartemen. Lalu ada angkatan 90, dia konsultan pajak dia mengayomi hal hal apa yang lebih aman, yang ketiga adalah angkatan 2006, pemilik tempat makan ini," ujarnya.

"Dari 3 generasi yang berbeda ini akan menceritakan kisah mereka dengan tantangan yang berbeda. ada yang senior, ada yang tengah dan ada yang milenial. Apalagi yang ketiga dapat usaha ini dari warisan bapaknya ke anaknya, itu pasti punya tantangan tersendiri. Yang angkatan 83 juga mungkin tantangannya beda karena dia mulai dari bawah," tambahnya.

Sementara menurut Ketua Ikasmansa Purwokerto, yang juga merupakan Sekjen MPR Maruf Cahyono mengatakan jika kegiatan saling mengenal antar alumni ini diharapkan dapat menyebar tidak hanya di bidang usaha. Tetapi dapat berkembang untuk kepentingan almamater SMA Negeri 1 Purwokerto dan masyarakat Banyumas.

"Ini akan menjadi pondasi Ikasmansa kedepannya, diantaranya menyumbangkan pengabdiannya untuk kepentingan alumni dan nanti akan berdampak untuk kepentingan almamater SMA Negeri 1 Purwokerto. Lebih luas lagi karena kaitannya dengan pemberdayaan masyarakat adalah dorongan untuk bisa berperan, berkiprah untuk masyarakat," kata Maruf Cahyono kepada wartawan.

Menurut Maruf yang merupakan alumni SMA Negeri 1 Purwokerto angkatan 1986 ini mengatakan jika kegiatan ini merupakan salah satu program kerja dari departemen pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat Ikasmansa untuk mengumpulkan para alumni yang memiliki wirausaha.

"Dari display yang ada sekarang ini ditunjukkan bagian dari sampel, bidang-bidang usaha yang ada dialumni itu sudah kelihatan. Di logo-logo muncul berbagai bidang usaha termasuk UMKM, maka ini hanya stimulan, yang sesungguhnya itu lebih besar dan lebih banyak," jelasnya.

"Harapannya tidak hanya menggerakkan para pengusaha sendiri yang alumni, tapi juga menggerakkan masyarakat dan mulai ada ketertarikan. Karena ini bersifat edukatif, bukan hanya untuk alumni, tapi untuk keluarganya, lingkungan sekitarnya . Maka khusus di wilayah Banyumas dampak dari pada kiprah alumni SMAN 1 juga berdampak pada pemberdayaan ekonomi masyarakat Banyumas," tambahnya.

 

Editor : Arbi Anugrah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network