PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Terkuaknya prostitusi online di Purwokerto dengan menggunakan aplikasi Michat memunculkan fakta unik. Ternyata, ada wanita yang menjadi korban prostitusi tersebut hidup di hotel sudah selama 10 bulan. Selain itu, prostitusi online tersebut telah berlangsung cukup lama.
Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Agus Supriadi Siswanto mengatakan ada lima perempuan yang menjadi korban prostitusi online. Kelima orang itu, melayani para tamu di sebuah hotel yang berada di Jl Merdeka, Purwokerto.
Berikut 7 fakta terkuaknya prostitusi online lewat aplikasi Michat di Kota Purwokerto.
1. Mucikari Ada 6 Orang
Kasus prostitusi online tersebut terkuak setelah Satreskrim Polresta Banyumas menerima informasi dari masyarakat pada hari Sabtu (11/3/2023) jam16.00 WIB. Kemudian Unit PPA Satreskrim Polresta Banyujmas menindaklanjuti dengan penyelidikan dan penangkapan terhadap para pelaku. Penangkapan dilaksanakan pada jam 23.00 WIB.
Kasat Reskrim Polresta Banyumas mengatakan bahwa 6 pelaku yang diduga sebagai muncikari adalah MA (22) dan RH (26), warga Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, FA (19), warga Purwokerto Timur, Banyumas, I (23), warga Purwokerto Barat, Banyumas, LW (23) warga Baturraden, Banyumas, FA (24) warga Sokaraja, Banyumas.
2. Mucikari sebagai Kekasih Korban
Mucikari yang berhasil ditangkap tersebut ternyata merupakan kekasih korban. Ketika penggerebekan berlangsung, polisi mendapati para mudikari bersama kekasihnya. Hanya ada satu perempuan yang tidak berada di tempat.
Lima perempuan yang berada di hotel bersama para tersangka, kini berstatus saksi korban karena mereka yang dipekerjakan oleh para tersangka untuk melayani tamu.
“Ada lima perempuan yang merupakan kekasih tersangka mucikari. Sedangkan satu tersangka lainnya mempekerjakan perempuan lain yang saat penangkapan tidak ada di tempat. Lima perempuan sudah dipulangkan,”katanya.
3. Para Perempuan Berasal dari Berbagai Kota
Dari lima perempuan yang menjadi korban, ternyata mereka berasal dari berbagai kota. Para perempuan cantik itu justruk tidak ada yang ber-KTP Banyumas. Mereka berasal dari luar Kota Purwokerto.
Rinciannya adalah, satu orang dari Cilacap dan masing-masing dua orang perempuan berasal dari Bandung dan Bekasi.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait