KEBUMEN, iNewsPurwokerto.id - Sebanyak 37 penduduk Desa Giripurwo, Kecamatan Karanganyar, Kebumen terinfeksi E-coli. Sehingga mereka mengalami sakit diare dan mual-mual akibat terinfeksi bakteri E-coli.
Pemkab Kebumen terus melakukan berbagai upaya untuk mencegah penyebaran kasus bakteri E-coli. Dengan rasa syukur, setelah pertama kali ditemukan pada tanggal 6 Mei 2023, kasus E-coli di Kebumen sudah tidak ada lagi atau nol E-coli.
"Alhamdulillah, kita patut bersyukur bahwa 37 warga Desa Giripurno yang terinfeksi bakteri E-coli telah sembuh, dan kasus E-coli di Kebumen tidak ada lagi atau nol E-coli," ujar Bupati dalam pernyataannya pada Rabu, 17 Mei 2023.
Bupati mengungkapkan bahwa pemerintah juga memberikan bantuan paket sembako kepada warga yang sebelumnya terkena bakteri E-coli. Bantuan ini diberikan sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap warganya yang terkena E-coli.
"Tadi, saya meminta Dinas Sosial segera mengirimkan bantuan paket sembako kepada 37 warga yang terinfeksi E-coli, dan informasinya sudah diberikan. Setidaknya ini dapat meringankan beban mereka," jelasnya.
Bupati terus mengimbau masyarakat agar menjalankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), dan sosialisasi akan terus dilakukan di Desa Giripurno setelah temuan ini. Hal ini dikarenakan bakteri E-coli dan Coliform disebabkan oleh pencampuran kotoran dengan air.
"Sangat penting bagi masyarakat untuk memiliki kesadaran dalam menjalankan hidup bersih dan sehat. Hal ini akan membantu masyarakat dalam mencegah dan mengatasi masalah kesehatan. Saya yakin dengan menerapkan PHBS, masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang sehat dan meningkatkan kualitas hidup," ucapnya.
Dalam kasus ini, Bupati sebelumnya memimpin langsung penanganan E-coli di Balai Desa Giripurno bersama Dinas Kesehatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), PDAM, perangkat kecamatan, desa, dan TNI/Polri pada Selasa, 16 Mei 2023.
Setelah itu, Bupati memutuskan untuk sementara menutup empat mata air yang berasal dari lahan Perhutani. Hal ini dikarenakan bakteri E-coli diduga berasal dari salah satu mata air tersebut. Wilayah Perhutani di Giripurno memiliki banyak binatang liar, seperti monyet dan babi.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait