KEBUMEN, iNewsPurwokerto.id-Gempa besar yang terjadi di Marrakesh, Maroko, telah menimbulkan duka mendalam di seluruh dunia. Saat ini, ribuan oang tewas dan ribuan lainnya mengalami luka-luka.
Bupati Kebumen Arif Sugianto bersama delegasi Konferensi Internasional Global Geopark ke-10 ikut merasakan gempa tersebut. Kondisi tersebut membuat jalannya konferensi dipindahkan ke tenda, bukan di gedung lagi.
Getaran dari gempa tersebut juga dirasakan Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto dan lebih dari 1.500 peserta Konferensi Internasional Global Geopark ke-10 yang sedang berlangsung di Marrakesh.
"Gempa terjadi sekitar pukul 11 malam, ketika semua peserta sudah beristirahat di kamar hotel. Guncangannya sangat kuat, sehingga semua tamu hotel harus keluar dan bermalam di tenda," ujar Bupati dalam pernyataannya pada Senin (11/9/2023).
Pasca gempa besar tersebut, Bupati menjelaskan bahwa Dewan Council Global Geopark Network mengumumkan beberapa langkah terkait kelanjutan konferensi. Salah satunya adalah memindahkan seluruh kegiatan yang awalnya dijadwalkan pada hari terakhir konferensi ke dalam tenda.
Sejumlah kegiatan terakhir, termasuk workshop, terpaksa dibatalkan. Acara penutupan konferensi dilangsungkan secara sederhana di dalam tenda, tanpa ada musik atau pertunjukan, sebagai bentuk penghormatan kepada para korban gempa.
"Selain itu, kami juga ikut serta dalam upaya membantu para korban gempa di Maroko dengan mengadakan aksi donor darah dan menggalang dana untuk bantuan kemanusiaan,”tambahnya.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait