Ganjar Pranowo dan Istri Hadiri Haul Kiai Hisyam Abdul Karim di Purbalingga, Siapa Ulama Tersebut?

Royandi Hutasoit
Ganjar Pranowo Calon Presiden 2024 bersama istrinya, Siti Atikoh Supriyanti, menghadiri haul ke-35 Kiai Hisyam Abdul Karim di Pondok Pesantren Roudlotussholichin Sholichat Kalijaran, Purbalingga, Jawa Tengah. Foto: iNews.id/Ant 

PURBALINGGA, iNewsPurwokerto.id - Ganjar Pranowo Calon Presiden 2024 bersama istrinya, Siti Atikoh Supriyanti, menghadiri haul ke-35 Kiai Hisyam Abdul Karim di Pondok Pesantren Roudlotussholichin Sholichat Kalijaran, Purbalingga, Jawa Tengah. 

Acara yang berlangsung pada Senin (30/10/2023) tersebut menarik perhatian ribuan warga yang datang dari berbagai daerah, menandakan pentingnya peringatan haul ini bagi masyarakat setempat. 

Dalam acara tersebut, Ganjar tampak mengungkapkan rasa hormat dan apresiasinya terhadap sosok Kiai Hisyam, yang merupakan kakek dari istrinya, Siti Atikoh. Ia juga menegaskan komitmennya untuk terus mengembangkan pondok pesantren yang didirikan oleh Kiai Hisyam sebagai warisan yang bernilai bagi masyarakat.

Ganjar Pranowo, dengan lugas, menyatakan bahwa nilai-nilai yang diusung oleh Kiai Hisyam senantiasa menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-harinya. 

Dalam haul ke-35 tersebut, Pondok Pesantren Roudlotus Sholichin Sholichat menjadi tempat berkumpulnya ribuan masyarakat dari berbagai penjuru daerah, termasuk tokoh agama seperti Gus Muwafiq yang menjadi penceramah pada acara tersebut.

Keberadaan Ganjar dan Siti Atikoh dalam acara haul tersebut juga menarik antusiasme tinggi dari para jemaah yang ingin menyambut serta bersalaman dengan keduanya.

Dalam sambutannya, Ganjar menekankan pentingnya pengembangan pondok pesantren yang didirikan oleh Kiai Hisyam, dengan memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat. 

"Kita anak cucunya sekarang, kita dorong untuk mengembangkan beberapa pondok, kemarin sebagian kita bangun kemudian ada sekolah yang disiapkan. Insyallah pondoknya makin bermanfaat untuk masyarakat," kata Ganjar, menggambarkan komitmen dalam meneruskan misi keagamaan dan pendidikan yang telah digagas oleh Kiai Hisyam.

Lebih lanjut, Ganjar juga mengapresiasi peran masyarakat dan pihak terkait dalam memperluas Pondok Pesantren Roudlotus Sholichin Sholichat. 

"Saya menyampaikan terima kasih atas silaturahminya atas dukungannya, karena pondok ini semakin melebar," ungkap Ganjar, menunjukkan apresiasi yang mendalam terhadap dukungan dari berbagai pihak.

Dalam momen bersejarah ini, Ganjar Pranowo juga meluncurkan buku biografi tentang sosok Kiai Hisyam Kalijaran, yang diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi banyak orang. Dengan upaya pengembangan pondok pesantren dan penyebaran kisah inspiratif Kiai Hisyam, Ganjar Pranowo memperlihatkan komitmen kuatnya dalam menjaga warisan spiritual dan intelektual dari sosok yang begitu dihormati di kalangan masyarakat Jawa Tengah. 

Keseriusan Ganjar Pranowo dalam meneruskan jejak perjuangan Kiai Hisyam tersebut dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat setempat dan lingkungan sekitar. Dengan demikian, peringatan haul ke-35 ini menjadi momentum penting dalam menjaga dan mengembangkan warisan spiritual dan intelektual yang berharga dari Kiai Hisyam Abdul Karim.

Terkait dengan sosok Kiai Hisyam Abdul Karim Purbalingga, siapakah sebenarnya beliau? Berikut profilnya.

Profil Kiai Hisyam Abdul Karim, Ulama NU & Kakek dari Siti Atikoh, Istri Ganjar Pranowo

Kiai Haji Hisyam Abdul Karim adalah seorang ulama kharismatik asal Purbalingga, Jawa Tengah yang menampilkan perjalanan hidup yang penuh makna dan inspiratif. 

Lahir pada 8 Agustus 1909 di Purbalingga, beliau merupakan putra dari Abdul Karim, seorang Kepala Dusun Sukawarah di Desa Kalijaran. Pada tahun 1927, beliau menikah dengan Bu Rumiyah dan wafat pada tanggal 12 Januari 1989. 

Kiai Hisyam Abdul Karim, dikenal sebagai ulama yang memiliki pendidikan yang mencapai pondok-pondok terkenal di sekitar Jawa Tengah dan Jawa Timur, belajar dari berbagai guru besar pada zamannya, seperti KH. Abdul Karim, KH. Dahlan Jampes, dan KH. Yusuf. 

Pada tahun 1929, beliau mendirikan Pondok Pesantren Sukawarah, atau dikenal juga dengan nama Pondok Pesantren Roudlotus Sholihin, di Desa Kalijaran, Purbalingga. Profilnya dalam dunia NU juga mengesankan, dengan catatan pernah menjabat sebagai Rais Syuriah PCNU Purbalingga selama tiga periode, menandakan kontribusinya yang signifikan dalam pengembangan agama di daerahnya.

Sebagai seorang ulama yang berpengaruh, KH. Hisyam Abdul Karim Purbalingga juga memiliki peran penting dalam mendidik para penerusnya. Putra-putranya, KH. Muzammil dan KH. Musta'id Billah, turut meneruskan jejak keilmuan dan dakwah yang ditinggalkan oleh sang ayah. 

Begitu pula dengan para santri di Pesantren Roudlotus Sholihin Sukawarah, Desa Kalijaran, Karanganyar, Purbalingga, yang meneruskan ajaran dan nilai-nilai luhur dari KH. Hisyam Abdul Karim. 

Melalui perjalanan hidupnya yang penuh dedikasi dan kontribusi nyata, Kiai Hisyam Abdul Karim Purbalingga yang merupakan kakek dari Istri Ganjar Pranowo yakni Siti Atikoh telah memberikan warisan berharga bagi masyarakat Jawa Tengah dan NU secara keseluruhan, menjadi sosok yang dikenang dan dihormati oleh banyak kalangan.

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network