MOSKOW, iNews.id - Rusia telah melengkapi pesawat tempur siluman Su-57 Felon dengan rudal jelajah jarak jauh terbaru. Rudal jelajah jarak jauh tersebut disebut dapat menyerang sasaran dengan akurat hingga jarak 600 kilometer.
Detail mengenai jenis rudal jelajah jarak jauh (Long-range cruise missile/KRBB) yang digunakan oleh Su-57 Felon belum diungkapkan secara lengkap.
Namun, laman Bulgarian Military menduga bahwa rudal jelajah jarak jauh yang digunakan mungkin serupa dengan yang digunakan pada pesawat tempur Su-34M Fullback selama operasi militer khusus di Ukraina.
Menurut RIA Novosti, sebuah kantor berita Rusia yang dikutip oleh SINDOnews pada Selasa (31/10/2023), KRBB yang baru dikembangkan ditempatkan secara internal di Su-57.
Meskipun ukurannya relatif lebih kecil, jangkauan rudal ini serupa dengan persenjataan yang digunakan oleh pengebom strategis Tu-95MS dan Tu-160.
Laporan ini menyoroti kemampuan rudal jelajah jarak jauh yang dapat diluncurkan dari udara untuk menyerang sasaran dengan akurat hingga jarak 600 kilometer.
Dokumen tersebut juga memberikan rincian mengenai pola penggunaan Angkatan Udara Rusia (VKS), yang mencakup penggunaan rudal jelajah dengan jangkauan antara 1.000 hingga 6.500 kilometer dalam operasi jarak jauh.
Sebelumnya, beberapa sumber berspekulasi bahwa rudal yang belum teridentifikasi ini mungkin merupakan versi upgrade dari rudal udara-ke-udara (AAM) R-37 atau RVV-BD/R-37M.
Rudal tersebut dapat diluncurkan dari beberapa pesawat, termasuk Su-57 dan Su-35S. Kedua pesawat ini mampu menyerang target di ketinggian rendah dan tinggi, serta hingga jarak 300 kilometer.
Namun, jenis rudal yang dilaporkan, yang dirancang untuk digunakan pada pesawat tempur generasi kelima, belum diungkapkan secara resmi.
Penggunaan rudal jelajah jarak jauh yang canggih pada pesawat tempur siluman Su-57 memiliki peran penting karena memungkinkan melakukan serangan jarak jauh ke darat sambil menghindari penetrasi ke wilayah musuh.
Kemampuan ini membantu menghindari deteksi oleh pesawat Peringatan Dini Lintas Udara (AEW) AS atau NATO E-3 Sentry, yang sering patroli di wilayah perbatasan.
Vladimir Artyakov, Wakil Direktur Jenderal Pertama Rostec, menyatakan bahwa tahun ini platform Su-57 sedang mengalami evolusi. Kemampuan tempurnya ditingkatkan dan teknologi terkini diterapkan untuk terus meningkatkan kinerjanya.
Fitur-fitur canggihnya mencakup sistem komunikasi canggih, antarmuka pilot yang intuitif, dan kokpit yang berteknologi maju. Media resmi Rusia menyatakan bahwa beberapa fungsi ini dapat diperkuat melalui penerapan kecerdasan buatan (AI).
Su-57 dilengkapi dengan dua ruang senjata internal yang terletak di antara mesin dan dua ruang samping untuk pertahanan dan ofensif.
Fasilitas lainnya termasuk kemampuan untuk membawa beragam persenjataan pada sepuluh cantelan internal dan enam cantelan eksternal. Persenjataan tersebut mencakup rudal udara-ke-udara (AAM) R-74M Archer dan R-77M Adder, serta rudal udara-ke-permukaan Kh-38M.
Pesawat ini juga dilengkapi dengan rudal anti-kapal Kh-31AD dan Kh-35U, yang kemudian ditingkatkan dengan rudal anti-radiasi Kh-31PD dan Kh-58UShK.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta
Artikel Terkait