Pertemuan Sugik Nur di Sokaraja Diminta Bubar, Wakil Ketua PGN: Warga Resah, Tak Berizin

Tim iNews
Potongan video cek cok antara PGN dengan pengikut Sugik Nur

PURWOKERTO, iNews.id – Sebuah video beredar di media sosial sejak Jumat (28/1/2022) malam. Isi videonya adalah adanya perseteruan antara Patriot Garda Nusantara (PGN) bersama Ansor dan Banser dengan pengikut pendakwah Sugik Nur Raharja atau Gus Nur

Wakil Ketua PGN Banyumas Gangsar Mijil Saputra saat ditemui wartawan pada Sabtu (29/1/2022) membenarkan adanya peristiwa dalam video yang beredar. 

“Saya tegaskan, kami tidak membubarkan pengajian. Sebab, banyak video yang beredar media sosial ceritanya dipelintir. Saya (PGN) bersama Ansor dan Banser datang ke situ, karena ada laporan warga yang resah. Pertemuan itu tidak berizin. Bahkan RT dan RW tidak tahu sama sekali,”kata Mijil.

Menurutnya, pada Jumat sekitar jam 15.00 WIB, PGN bersama Ansor dan Banser datang ke lokasi pertemuan dengan baik-baik. 

“Waktu itu yang masuk teman dari Ansor dan Banser. Ternyata di dalam ada Sugik Nur. Tahu sendiri kan, Sugik Nur sering memberikan pernyataan berisi ujaran kebencian. Dan tidak jarang mendiskreditkan tokoh-tokoh NU. Maka dari itu, kami datang untuk menanyakan, apakah pertemuan itu berizin atau tidak. Ternyata, tidak ada izin. Alasan dari Sugik Nur, dia jualan madu. Mengapa jualan madu kok harus pakai pengawal seperti itu,”ungkapnya.


Wakil Ketua PGN Banyumas Gangsar Mijil Saputra

Ketika datang ke situ dan teman Banser dan Ansor bicara baik-baik, malah dibentak-bentak. 

“Akhirnya saya maju. Saya malah diinjak kaki dan disikut bagian perut. Nah, akhirnya terjadi cek cok di situ. Ada adu mulut. Kami tetap meminta, karena tidak ada izin dan masih dalam masa pandemi, sementara mereka yang datang tidak hanya dari Banyumas, maka kami tunggu sampai mereka membubarkan diri,”kata Mijil.

Kapolsek Sokaraja AKP Sutrisno mengatakan bahwa pertemuan yang menghadirkan Sugik Nur tersebut memang tidak ada izin. “Pertemuan tersebut tidak berizin, pemberitahuan tidak ada. Bahkan ke RT, RW juga tidak ada. Termasuk ke Satgas Covid-19 baik tingkat desa maupun kecamatan. Polisi datang pada saat bubar,”jelasnya.

 

Editor : EldeJoyosemito

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network