PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Assoc Prof Dr Jebul Suroso, mengajak anak muda untuk tidak golput dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Ajakan ini disampaikan saat acara Festival Budaya Pertukaran Mahasiswa Merdeka 3 UMP, di Aula Ukhuwah Islamiyah UMP, Kamis, (18/1/2024).
"Saya mengajak anak muda, khususnya mahasiswa, untuk tidak golput. Suara kita penting dalam membentuk masa depan bangsa. Jadilah agen perubahan melalui hak pilih kita," kata Jebul kepada wartawan disela sela acara.
Jebul menekankan pentingnya peran generasi muda, terutama mahasiswa, dalam menentukan arah bangsa melalui partisipasi aktif dalam Pemilu.
Dalam Festival Budaya ini, lebih dari 90 mahasiswa Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) UMP yang datang dari berbagai daerah menampilkan kekayaan budaya dan tradisi daerah masing-masing.
Pertunjukan budaya dan fashion show ini dilakukan dengan menggunakan busana adat. Pertunjukan budaya Nusantara ini digelar sambil menyuarakan semangat Pemilu Damai.
"Melalui suara kita, kita bisa mewujudkan pemilihan yang damai dan menciptakan masa depan yang lebih baik. Saya berharap mahasiswa terus memberikan contoh positif dan turut serta membangun perubahan yang diinginkan oleh masyarakat," ujarnya.
Sementara menurut salah satu mahasiswi asal Raja Ampat, Papua Barat, Ulfa Muheri berharap siapapun nantinya pemimpin Indonesia yang terpilih dapat membawa Indonesia lebih maju lagi.
"Harapannya Pemilu ini berjalan dengan damai, rukun tanpa ada huru hara sana sini. Harapan Presiden yang terpilih nanti atau pemimpin siapapun yang terpilih bisa membawa Indonesia ke negara yang lebih maju lagi dan berkembang," ujar Mahasiswi Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong ini.
Harapan Masyarakat Indonesia Timur
Ulfa Muheri, mahasiswi Unimuda Sorong yang mengikuti Pertukaran Mahasiswa Merdeka 3 UMP ini mengatakan jika kedepannya, masyarakat Indonesia Timur, khususnya yang berada di pulau-pulau terpencil Raja Ampat berharap bisa mendapatkan fasilitas yang memadai.
"Pemerintah lebih memperhatikan kami, karena kami termasuk daerah tertinggal, harapannya pemerintah lebih memperhatikan kami mulai dari sisi infrastruktur, kesehatan dan pendidikan, karena sangat tertinggal," kata Ulfa yang berasal dari Pulau Salawati Raja Ampat.
Menurut Ulfa, bukan tidak ada sekolah di pulau-pulau tersebut, akan tetapi fasilitas yang disediakan tidak memadai dan sangat kurang. Termasuk akses kesehatan untuk masyarakat kepulauan di Raja Ampat.
"Sekolah bukan jarang, tapi fasilitas di sekolah sangat kurang. Untuk akses kesehatan lebih lebih kurang lagi, kasihan banget, apalagi di sana kan kepulauan, di Papua itu kepulauan. Jadi ya kalau kayak di pulau-pulau sangat kurang dari fasilitas kesehatan, pendidikan dan lain lain. Kayak fasilitas kesehatan itu tidak ada di setiap pulau, jadi harus nyeberang pulau dulu ke distrik lain baru ada Puskesmas," ungkapnya.
Maka dari itu ia berharap saat Pemilu 2024 ini bisa mendapatkan pemimpin yang lebih memperhatikan masyarakat Indonesia Timur agar lebih merata. Sebab, selama ini yang terjadi di Papua dalam hal pembangunan yang diperhatikan hanya itu-itu saja, sedangkan pulau lain di wilayah Papua sangat jarang tersentuh.
"Sebenarnya penduduknya banyak, kayak pulau Salawati itu penduduknya lebih banyak. Harapan kita pemerintah memperhatikan kita sampai ke sana sana, sampai di kepulauan sana, tidak hanya yang di luar seperti di kota Sorong, apalagi Sorong sudah maju, dan yang kita mau kami yang di kepulauan ini," pungkasnya.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait