BANYUMAS, iNews.id - Ratusan pengendara yang kemungkinan pemudik jebolan pos penyekatan perbatasan Bekasi-Karawang, terjaring di pos pam Ajibarang.
Kedatangan gelombang pemudik tujuan luar Banyumas itu, disambut petugas dengan menyiapkan rapid tes antigen gratis.
Bupati Banyumas, Achmad Husein mengatakan, tindakan tersebut terpaksa dilakukan karena ada banyak pemudik yang terbukti berhasil menembus penyekatan di pos-pos di wilayah Barat.
Diakui bupati, persoalan menyangkut penyekatan pemudik ini jadi cukup rumit bagi Banyumas. Pasalnya, para pemudik itu mayoritas cuma 'numpang lewat' saja di wilayah Banyumas.
"Ini rumit, karena banyak warga luar Banyumas. kita suruh balik lagi susah karena terlanjur sampai sini, sementara mau dikarantina juga bukan hak kita," ujarnya, saat meninjau pospam Ajibarang, Senin (10/5/2021).
Untuk memberikan rasa aman bagi warga Banyumas, akhirnya pemkab melakukan tes antigen gratis. Jika hasilnya negatif akan dipersilakan lewat, tapi kalau positif harus dirawat dulu.
"Pemudik yang postif tu, nantinya akan diserahkan ke kabupaten kota tujuannya setelah dikarantina," ujarnya.
Terkait jumlahnya, dalam sehari ada lebih dari 100 pemudik asal Banyumas yang tetap mudik ke wilayah Banyumas melalui angkutan kereta api. Tetapi, mayoritas dilengkapi dokumen karena mudik dengan alasan darurat.
"Hari ini saja ada 120 an pemudik, tapi lagi-lagi demi keamanan kita tetap lakukan tes antigen meski sudah dilengkapi keterangan negatif sebagai syarat keberangkatan," ujarnya.
Kapolresta Banyumas, Kombes Pol M Firman L Hakim mengakui, persoalan pemudik jadi polemik karena terjadi penumpukan di wilayah Banyumas.
"Kita berharap disekatnya dari daerah barat, tapi ternyata jebol. Ini berdampak di kita, tapi yang jelas tetap dilakukan upaya terbaik untuk menjaga kesehatan yang di sini," ujarnya.
Editor : Franky S
Artikel Terkait