PURWOKERTO, iNews.id - Jelang peringatan Hari Jadi Kabupaten Banyumas ke 451, Bupati Banyumas Achmad Husein memimpin upacara palereman atau persemayaman 4 pusaka kebesaran Kabupaten Banyumas Kamis (17/2022). Tidak seperti biasanya, setiap peringatan Hari Jadi yang selalu digelar Prosesi Kirab Pusaka, kali ini mengingat pandemi selama dua tahun terakhir, Prosesi Kirab Pusaka ditiadakan.
Pada peringatan hari jadi ke 451 kali ini, Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyumas baru kembali menggelar kegiatan meski terbatas. Tidak berupa kirab, namun Palereman, setelah sebelumnya dilakukan penjamasan 4 Pusaka Kebesaran Banyumas, di sekitar halaman Pendopo Sipanji Purwokerto.
Prosesi penjamasan dimulai dari mengeluarkan pusaka dari Gedong Pusaka di Pendopo Sipanji Purwokerto dan satu pusaka dari museum Wayang Sendang Mas Banyumas.
Usai dilakukan penjamasan, 4 Pusaka Kebesaran Banyumas tersebut, langsung dimasukkan kembali di Gedong Pusaka komplek Pendopo Sipanji Purwokerto.
Pusaka yang dijamas yaitu Keris Gajah Endra, Tombak Kyai Genjring, Keris Nalapraja dan Keris Sempana Bener. Triyono Indra Winaryo, pengelola museum Wayang Sendang Mas Banyumas mendapatkan mandat untuk melakukan penjamasan tersebut.
"Kami mendapat tugas dari pimpinan untuk melakukan penjamasan empat pusaka kebesaran Banyumas, setelah dijamas akan dilakukan kirab disekitar pendopo yang selanjutnya akan dilaksanakan palereman," kata Indra.
Diiringi rintik hujan, prosesi palereman dimulai dari Tombak Kyai Genjring, Keris Gajah Endra, Keris Nalapraja dan Keris Sempana Bener dibawa masuk ke Pendopo Sipanji Purwokerto. Mengingat acara terbatas, tidak ada penonton pada prosesi kali ini, termasuk peraga yang semua menggunakan protokol kesehatan ketat.
Keempat pusaka kebesaran Kabupaten Banyumas itu salah satunya adalah keris yang dimiliki oleh Bupati Pertama yaitu Raden Joko Kaiman atau yang sering disebut Adipati Mrapat yaitu Keris Gajah Endra.
Palereman diakhiri dengan pertunjukan tari bedayan sipanji yang dibawakan oleh penari dari Sanggar Seni Graha Mustika Purwokerto. Kemudian acara diakhiri dengan pemotongan tumpeng.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait