KEBUMEN, iNewsPurwokerto.id-Selama tiga hari, Tim Validasi dari Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI) telah mengunjungi beberapa geosite di Geopark Kebumen. Kunjungan ini bertujuan untuk memberikan masukan agar Geopark Kebumen dapat masuk dalam daftar UNESCO Global Geopark (UGGp).
Dewan Pakar KNGI telah menyatakan dukungannya terhadap usaha Pemerintah Kabupaten Kebumen dalam mengusulkan Geopark Kebumen ke UGGp. Mereka menilai bahwa persiapan yang dilakukan Pemkab Kebumen sudah sesuai dengan rencana yang ditetapkan.
Namun, tim validasi memberikan beberapa saran dan perbaikan yang harus dilakukan, seperti kekurangan foto dan keterangan dua bahasa (Indonesia dan Inggris) di setiap geosite, kekurangan peta jalan dan papan petunjuk, serta perlu peningkatan dalam simbol geopark dan kebersihan lokasi wisata.
"Seharusnya ada lebih banyak foto, seperti di penangkaran penyu dan Benteng Van Der Wijck. Di Menganti juga perlu banyak foto untuk menjelaskan isi dari tempat wisata tersebut dalam dua bahasa," kata Mirawati Sujono, Dewan Pakar KNGI, setelah Rapat Pleno Pembahasan Hasil Kunjungan Lapangan Pra Validasi Geopark Kebumen di Pendopo Kabumian, Rabu malam (8/5/2024).
Tim juga menyarankan untuk lebih mengintegrasikan budaya dan kerajinan lokal ke dalam atraksi wisata di Kebumen, seperti anyaman pandan dan batik, serta memperkenalkan Geopark Kebumen ke seluruh pengunjung dan warga lokal, mulai dari tingkat perguruan tinggi hingga taman kanak-kanak.
"Pemkab masih memiliki waktu dua bulan sebelum tim asesor dari UNESCO datang ke Kebumen untuk memeriksa kesesuaian proposal dengan kondisi lapangan. Saya rasa, dua bulan adalah waktu yang cukup untuk melakukan pembenahan," ujar Mirawati.
Yunus Kusubrata, juga Dewan Pakar KNGI, menambahkan pentingnya menjaga keaslian wilayah konservasi di Geopark Kebumen. Ia menekankan bahwa Goa Jatijajar sebaiknya tidak diberi tambahan patung yang menceritakan legenda setempat karena hal tersebut dapat merusak keaslian lokasi tersebut.
“Patung-patung tersebut sebaiknya hanya diletakkan di luar, bukan di dalam, untuk menjaga keaslian goa. Selain itu, coretan-coretan pada dinding goa juga harus dibersihkan,” kata Yunus.
Dari Bappenas, Subandi memberikan catatan mengenai perlunya meningkatkan pemahaman masyarakat dan aparat desa terhadap geopark, sehingga diperlukan lebih banyak sosialisasi dan edukasi. Sementara itu, Gunani Kusumo dari Kemenkomarves menyarankan perbaikan teknis dalam pelaksanaan kunjungan, seperti penjadwalan dan penyambutan tamu.
Plt Sekda Kebumen, Muhammad Arifin, mengajak semua OPD yang terkait dan para stakeholder untuk segera menindaklanjuti rekomendasi dan melaksanakannya dengan serius.
“Kita semakin dekat dengan terwujudnya Geopark Kebumen sebagai UNESCO Global Geopark. Oleh karena itu, kita harus lebih fokus, lebih berkomitmen, dan lebih intensif berupaya serta bersinergi,” tutupnya.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait