Amerika Tak Lagi Pede, Sebut Israel Tidak akan Menang Perang dan Mampu Melenyapkan Hamas

Anton Suhartono
Seorang tentara zionis Israel ketakutan saat perang melawan pejuang Hamas. Foto: Ist

WASHINGTON, iNewsPurwokerto.id - Setelah sebelumnya Amerika Serikat begitu pede alias percaya diri bahwa sekutu abadinya Israel bakal mampu melenyapkan Hamas dari Gaza, tiba-tiba negara adidaya yang mengaku menjadi polisi dunia itu terang-terangan menyebut Israel tidak akan menang perang melawan Hamas.

Wakil Menteri Luar Negeri AS, Kurt Campbell mengatakan, pihaknya tak melihat kemungkinan Israel bisa mencapai kemenangan total di Gaza. Komentar Campbell pada Senin (13/5/2024) tersebut, merupakan yang paling tegas disampaikan seorang pejabat AS bahwa operasi militer Israel di Gaza tak akan memberi hasil sesuai yang diharapkan.

“Dalam beberapa hal, kita berjuang mengenai apa itu teori kemenangan. Terkadang ketika kita mendengarkan dengan saksama para pemimpin Israel, mereka kebanyakan berbicara tentang ide kemenangan besar di medan perang, kemenangan total,” kata Campbell, di KTT Pemuda NATO di Miami, Florida, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (14/5/2024). 

“Saya rasa kita tidak percaya bahwa hal ini mungkin atau bisa terjadi dan hal ini sangat mirip dengan situasi yang kami alami setelah 9/11 (serangan 11 September 2001), di mana, setelah penduduk sipil dipindahkan dan banyak kekerasan yang terjadi, pemberontakan lanjutan," ujarnya, menambahkan.

Dia menyamakan situasi di Gaza dengan perang yang dihadapi AS di Afghanistan dan Irak setelah serangan 11 September. Menurut Campbell, dibutuhkan solusi politik untuk menyelesaikan perang melawan Hamas, bukan perang.

“Saya kira kita memandang bahwa harus ada lebih banyak solusi politik. Yang berbeda dari masa lalu, banyak negara ingin bergerak menuju solusi politik yang lebih menghormati hak-hak warga Palestina. Saya rasa ini sebenarnya tidak lebih sulit,” ujarnya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berulang kali bersumpah untuk mencapai kemenangan total melawan Hamas. Namun perlawanan Hamas dan pejuang Gaza lainnya seakan tak ada habisnya. 

Sejak sepekan terakhir, pasukan Israel justru dipaksa kembali ke Gaza Utara, wilayah yang sebelumnya diklaim militer Zionis sudah direbut. Pasukan Israel terlibat pertempuran sengit di kamp Jabalia sejak akhir pekan. 

Bukan hanya itu, meski Israel sudah 7 bulan lebih menggempur Gaza habis-habisan, Hamas masih bisa melawan dengan meluncurkan serangan roket seperti terjadi pada akhir pekan lalu.

Perlawanan sengit juga ditunjukkan para pejuang di Rafah, satu-satunya kota di Gaza yang belum dijamah pasukan Zionis dari darat. Pernyataan Campbell itu disampaikan saat AS memperingatkan Israel untuk tidak melanjutkan serangan militer besar-besaran di Rafah.
 

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network