Gedung Sekolah Ambruk Tewaskan 22 Orang, Orang Tua Siswa Panik dan Histeris Cari Anaknya

Ahmad Islamy Jamil
Tragedi runtuhnya gedung sekolah berlantai tiga (yang sebelumnya disebut berlantai dua) di Negara Bagian Plateau, Nigeria, merenggut banyak korban jiwa. Foto: Reuters

ABUJA, iNewsPurwokerto.id – Tragedi runtuhnya gedung sekolah berlantai tiga (yang sebelumnya disebut berlantai dua menurut standar Inggris—red) di Negara Bagian Plateau, Nigeria, merenggut banyak nyawa dan menimbulkan duka mendalam di kalangan keluarga korban.

Insiden tersebut terjadi saat jam pelajaran, pada Jumat pagi (12/7/2024) waktu setempat. Juru bicara polisi setempat, Alfred Alabo, mengungkapkan bahwa sebanyak 22 siswa dipastikan tewas akibat runtuhnya gedung sekolah milik Saints Academy di daerah Busa Buji, Distrik Jos.

Menurut laporan BBC, para orang tua yang diliputi kesedihan dan kekhawatiran berkumpul di sekitar lokasi untuk mencari anak-anak mereka.

Sebanyak 154 pelajar dilaporkan tertimbun reruntuhan. Namun, Komisaris Polisi Negara Bagian Plateau, Emmanuel Adesina, kemudian menyatakan bahwa 132 orang telah diselamatkan dan mendapatkan perawatan di berbagai rumah sakit.

Badan Manajemen Darurat Nasional Nigeria (NEMA) menyampaikan bahwa operasi penyelamatan telah selesai dan lokasi gedung yang runtuh telah dibersihkan.


Orang tua siswa berkumpul mencari anak mereka yang jadi korban gedung sekolah runtuh di Nigeria.
 

Petugas penyelamat menggunakan alat berat untuk menjangkau para korban. Beberapa gambar dari tempat kejadian menunjukkan kerumunan orang yang berkumpul di sekitar tumpukan puing dan reruntuhan gedung sekolah yang ambruk.

"Puluhan penduduk desa berkumpul di dekat sekolah. Beberapa di antaranya menangis, sementara yang lain menawarkan bantuan, ketika ekskavator menyisir puing-puing dari bagian gedung yang runtuh," bunyi laporan Al Jazeera yang mengutip beberapa kantor berita.

Seorang perempuan yang diduga orang tua siswa tampak meratap dan mencoba mendekati reruntuhan, sementara warga lain berusaha menahannya.

"Pemerintah telah menginstruksikan rumah sakit untuk memprioritaskan perawatan korban tanpa biaya atau pembayaran," ungkap Komisaris Informasi Negara Bagian Plateau, Musa Ashoms, dalam sebuah pernyataan.

Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network