JAKARTA, iNews.id - Ada kabar gembira dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto. Dia mengatakan penyebaran Covid-19 berkurang di Pulau Jawa-Bali, Maluku, dan Papua.
Kabar tersebut merupakan hasil evaluasi perkembangan atas pengendalian pandemi Covid-19 dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) secara nasional, terhitung 20-26 Februari 2022.
"Angka Reproduksi Kasus Efektif (Rt) Indonesia masih cukup tinggi, namun dalam sepekan terakhir Rt mengalami penurunan dari 1,18 menjadi 1,16 yang menunjukkan bahwa penyebaran Covid-19 telah berkurang, terutama di Pulau Jawa, Bali, Maluku dan Papua," kata Menko Airlangga, dalam pernyataan tertulis, Senin (28/2/2022).
Menurutnya, untuk wilayah di luar Jawa-Bali yang memiliki angka Rt tertinggi adalah Pulau Sulawesi sebesar 1,19, dan Sumatera serta Kalimantan sebesar 1,17. Untuk kasus Covid-19 konfirmasi harian di Luar Jawa-Bali per 26 Februari 2022, juga masih menunjukkan tren peningkatan, baik dari jumlah kasus maupun proporsinya secara nasional.
Proporsi kasus Covid-19 aktif di luar Jawa-Bali sebesar 31,7 persen dari kasus aktif nasional, atau sebanyak 183.448 kasus dari 578.535 kasus aktif Covid-19 nasional. Sumber transmisinya sebesar 99,5 persen dari transmisi lokal, dan hanya 0,5 persen dari PPLN (Pelaku Perjalanan Luar Negeri).
Menko Airlangga mengungkapkan, ada beberapa provinsi yang sudah melewati puncak kasus Covid-19 harian dan menunjukkan tren penurunan, yakni Provinsi Papua, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan Sumatera Selatan. Sebaliknya, ada provinsi yang masih menunjukkan tren kenaikan kasus Covid-19 harian, yaitu Provinsi Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Lampung, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, dan Riau.
“Namun di seluruh Provinsi tersebut, angka Perawatan RS masih relatif rendah, dan masih jauh lebih rendah dibandingkan saat varian Delta,” ujar Menko Airlangga.
Walaupun terdapat 3 Provinsi dengan kasus aktif Covid-19 di atas 15.000 kasus, namun rasio keterisian Tempat Tidur RS (BOR) masih terkendali.
Di Sumatera Utara yang tercatat memiliki kasus aktif Covid-19 tertinggi, yakni 23.563 kasus, rasio BOR hanya sekitar 35 persen dan konversi TT Covid-19 sebesar 20 persen.
Sedangkan di Kalimantan Timur dengan kasus aktif Covid-19 sebanyak 19.573 kasus, rasio BOR mencapai 41 persen dan konversi TT sebesar 24 persen. Sementara Sulawesi Selatan dengan kasus aktif Covid-19 sebanyak 18.954 kasus, rasio BOR mencapai 29 persen, dan Konversi TT sebesar 23 persen.
"Rata-rata BOR di luar Jawa Bali sebesar 30 persen, masih di bawah BOR Nasional yang sebesar 36," ujar Menko Airlangga. Dia mengungkapkan, pemerintah akan terus mendorong penyiapan fasilitas Isolasi Terpusat (Isoter) di luar Jawa-Bali.
Saat ini kapasitas Isoter yang tersedia sebanyak 35.276 TT, namun jumlah ini masih bisa terus ditingkatkan, karena saat terjadi lonjakan akibat varian Delta dapat disiapkan hingga 48.799 TT. Dari 35.276 TT yang tersedia, saat ini baru terisi 2.983 TT (BOR mencapai 8,46 persen).
Daerah yang saat ini keterisian Isoternya cukup tinggi, yaitu Sulawesi Utara (BOR 63,78 peren) akan terus dimonitor dan menjadi perhatian secara khusus. "Pemerintah juga akan mengantisipasi dengan menyiapkan Isoter sebanyak 2-3 kali lipat sebagai rencana kontijensi,” ungkap Menko Airlangga.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait