BANYUMAS, iNewsPurwokerto.id - Momentum Kemerdekaan ke 79 Republik Indonesia, Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) berbagi kebahagiaan untuk menikmati Kemerdekaan dengan para penghuni Gang Sadar Baturraden, Kabupaten Banyumas, Sabtu (17/8/2024). Bertajuk Gendu-gendu Rasa Orang Pinggiran, wanita pekerja seksual penghuni Gang Sadar Baturraden didengarkan keluh kesah dan keinginannya.
"Kita tahu problem anak bangsa di kemiskinan, kemudian tadi fakta di belakang kita yang kita temui, banyak wanita pekerja seksual, kita melihat, kita datangi mereka untuk sekedar ngobrol dan bergembira dengan mereka dan kita bagikan sembako kepada mereka," kata Rektor UMP, Assoc Prof Jebul Suroso, kepada wartawan di Baturraden.
UMP Tawarkan Pendidikan Penghuni Gang Sadar Baturraden, Rektor Gendu-Gendu Rasa Orang Pinggiran. Foto: Arbi Anugrah
Menurut Jebul, ada tiga hal yang diambil dari kegiatan bertajuk Gendu-gendu Rasa Orang Pinggiran bersama penghuni Gang Sadar Baturraden. Di mana sebagian atau semua orang itu sebenarnya ingin hidup yang bahagia, yang lebih baik.
"Tetapi kemudian mereka itu di tahap ini. Saya kira itu ya versi terbaik mereka saat ini. Kedua menjadi empati bagi kita bahwa sesama manusia, ketika kita merasakan enak, bahagia, mesti berbagi dengan mereka, dan yang ketiga adalah kita bertanggung jawab secara sosial. Karena itu, sesama warga negara setidaknya mereka bisa mengenyam kemerdekaan itu, kemudian hak akan kesejahteraan," jelasnya.
Dalam obrolan tersebut, pihaknya juga menawarkan pendidikan. Baik kepada penghuni Gang Sadar Baturraden, ataupun anak-anak mereka untuk dapat kuliah dan sekolah.
"Kita menawarkan kepada mereka pendidikan, setidaknya menggugah kepada mereka yang mungkin punya anak, kemudian punya keturunan untuk lebih baik dari mereka, dan itu bisa diwujudkan dengan pendidikan. Tidak menutup kemungkinan ketika ada dari mereka yang anaknya SMA memungkinkan untuk bisa kuliah, kita bisa fasilitasi pakai pembiayaan tertentu dari UMP," ujarnya.
Meski demikian, Jubul mengungkapkan jika ada yang anak SMA bahkan yang usianya masih muda, tetapi kemungkinan untuk ke lanjut ke perguruan tinggi ada beberapa proses yang harus dilalui. Termasuk untuk pendidikan bagi anak-anak mereka, di mana saat ini mereka masih kesulitan untuk memenuhi kebutuhan ekonominya.
"Kalau anak mereka sendiri, tampaknya mereka masih berkutat dengan pemenuhan kebutuhan ekonomi. Ini adalah masalah besar bangsa kita yang kita mesti memperhatikan itu," ujarnya.
Maka dari itu, saat ini yang dapat dilakukan adalah bekerjasama dengan para pendamping penghuni Gang Sadar Baturraden bersama pihak kampus UMP melalui program-program pemberdayaan. Termasuk pendampingan agar mereka kedepannya dapat mendiri secara ekonomi melalui hal-hal yang positif.
"Saya kira demikian ya (melalui pemberdayaan) dengan teman-teman pengasuh yang ada di tempat ini, paling tidak pendampingan secara psikologis, spiritual kemudian kesehatan. Mudah-mudahan secara ekonomi kita juga bisa terus untuk melakukan upaya itu," ucapnya.
Jebul berharap semangat yang diberikan melalui Gendu-gendu Rasa Orang Pinggiran ini dapat memotivasi dan menumbuhkan harapan lebih baik kedepannya. "Semangat kami mudah-mudahan menggugah mereka, secara spiritual saya kira ada harapan bagi mereka untuk lebih baik. Dan mudah-mudahan juga melalui bakti sosial kesehatan kami, nanti akan membuat mereka termotivasi untuk sehat," ujarnya.
Darkim Yoye, pendamping penghuni Gang Sadar Baturraden mengatakan jika saat ini penghuni Gang Sadar sudah semakin berkurang, berkisar 30 an orang, sedangkan freelance diakuinya lebih banyak, yakni sekitar 100 an orang wanita. Rata-rata penghuni Gang Sadar Baturraden memilih profesi ini karena terpaksa memenuhi kebutuhan ekonomi.
"Alhamdulillah saya sebagai pendampingnya, didampingi LPPSLH, kita menekan untuk pemahaman resikonya dulu, setelah pemahaman resiko, Alhamdulillah anak-anak ini sudah paham dan Alhamdulillah sudah makin lambat laun menurun," jelasnya.
Menurutnya, upaya pendamping yang dilakukan adalah terkait pengecekan kesehatan penghuni Gang Sadar Baturraden. Terlebih Darkim juga merupakan tim pendamping HIV Banyumas yang mengarahkan penghuni Gang Sadar untuk rutin melakukan pengecekan, baik tentang kesehatan reproduksi hingga pengecekan penyakit menular seksual lain seperti sifilis.
"Dengan LPPLSH, memang saya sebagai tim pendamping HIV Banyumas rutin cek kesehatan. Kalau saya mengarahkan yang paling utama dari kesehatan tentang vagina, cek gurah vagina, cek sifilis juga untuk mengetahui gejala-gejalanya, itu salah satu utama," katanya.
Editor : Aryo Arbi
Artikel Terkait