Presiden Ukraina Nilai AS dan NATO Inginkan Ukraina Dibunuh Rusia Pelan-Pelan

Muhaimin
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan kemarahan dan kekecewaan terhadap Amerika Serikat dan NATO. Foto/Screenshot Telegram via Times of Israel

KIEV,iNews.id - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkapkan kemarahan dan kekecewaan terhadap Amerika Serikat dan NATO.

AS dan NATO hingga saat ini tidak bertindak melawan Rusia.  Dia menuduh aliansi Barat itu menginginkan orang-orang Ukraina dibunuh pelan-pelan oleh Moskow. 

"Kami mengulangi setiap hari, 'Tutup langit di atas Ukraina!'," kata Zelensky dalam pesan video via Telegram pada hari Minggu. 

“Jika Anda tidak melakukan itu, jika Anda setidaknya tidak memberi kami pesawat agar kami dapat melindungi diri kami sendiri, hanya ada satu kesimpulan–Anda juga ingin kami dibunuh secara pelan-pelan," ujarnya. 

"Kami adalah manusia dan merupakan tugas kemanusiaan Anda untuk melindungi kami," imbuh dia. 

Dalam pesan videonya, presiden yang juga mantan pelawak ini mengatakan Tuhan tidak akan mengampuni saat serangan Rusia meningkat di seluruh Ukraina. 

"Alih-alih pengampunan, akan ada penghakiman," katanya. "Hari ini adalah Minggu Pengampunan. Tapi kami tidak bisa memaafkan ratusan demi ratusan korban. Belum lagi ribuan demi ribuan yang menderita," ujarnya. 

"Tuhan tidak akan mengampuni. Tidak hari ini. Tidak besok. Tidak pernah." "Hari ini, sebuah keluarga yang terdiri dari empat orang, orang tua dan dua anak, tewas di Irpin ketika mereka berusaha meninggalkan kota," kata Zelensky. 

"Kami tidak akan memaafkan. Kami tidak akan melupakan." Chernihiv di utara dan Mykolaiv di selatan mendapat serangan hebat pada hari Minggu waktu setempat. 

Demikian disampaikan penasihat Zelensky, Oleksiy Arestovich, di stasiun televisi Ukraina. “Gelombang serangan rudal terbaru datang saat kegelapan turun,” kata Arestovich. 

Mengutip New York Times, Senin (7/3/2022), evakuasi warga sipil yang direncanakan pada hari Minggu dari kota pesisir Ukraina; Mariupol, dibatalkan untuk kedua kalinya setelah pejabat Ukraina menuduh pasukan Rusia melanggar perjanjian gencatan senjata terbatas.
 

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network