JAKARTA, iNews.id - Memeriahkan Hari Kemerdekaan RI yang jatuh pada 17 Agustus menjadi momen paling menarik bagi masyarakat. Salah satunya, lomba makan kerupuk.
Lomba makan kerupuk sudah menjadi tradisi yang tidak bisa dilepaskan bagi masyarakat Indonesia sejak dulu.
Dari sekian banyak lomba yang populer dan dikenal oleh masyarakat, salah satu yang dianggap paling meriah adalah lomba makan kerupuk.
Tentu sebagian besar dari kita telah mengetahui mengenai peraturan dan tata cara lomba tersebut. Namun, tahukah Anda lomba makan kerupuk memiliki sejarah yang bernuansa kisah sedih?
Seperti diketahui, pada masa penjajahan Belanda, rakyat Indonesia banyak yang hidup dalam kondisi serba kekurangan meski memiliki kekayaan alam dan hasil panen yang melimpah. Kerupuk seolah menjadi simbol.
Makan seadanya dengan nasi dan kerupuk
Kerupuk adalah makanan yang sangat simpel dibuat. Proses pembuatannya murah dan mudah, bahkan termasuk salah satu jenis makanan mewah bagi segelintir rakyat yang menderita. Bahkan, kerupuk konon menjadi lauk makanan favorit para pejuang kemerdekaan di zaman dahulu.
Maka untuk mengenang masa-masa tersebut, diadakan lah lomba makan kerupuk setiap perayaan 17 Agustus. Bahkan, lomba makan kerupuk sudah dilakukan sejak 1950-an.
Tidak hanya sekadar untuk seru-seruan. Ada peraturan saat Anda ikut lomba makan kerupuk. Peserta harus bisa menghabiskan kerupuk yang diikat dengan tali dan digantungkan setinggi kepala. Ini juga memiliki makna tersendiri.
Dengan mengikuti perlombaan makan kerupuk. Peserta juga diajak untuk mengenang perjuangan para pahlawan dan rakyat saat berada di masa sulit. Lomba makan kerupuk juga mengajarkan arti dari perjuangan itu sendiri serta dinilai bisa mempererat rasa persatuan dan persaudaraan.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait