European Super League Bikin Darah Sir Alex Ferguson hingga Cantona Mendidih

Zen Teguh
Mantan Pelatih Manchester United Sir Alex Ferguson. (Foto: Reuters).

MANCHERSTER, iNews.id – Sederet tokoh sepakbola dunia mengecam Liga Super Eropa atau European Super League. Kompetisi yang dimotori 12 klub papan atas Benua Biru tersebut dianggap menjijikkan karena hanya berorientasi pada uang.

European Super League diinisiasi oleh 6 klub Liga Primer (Inggris), 3 klub Primera Liga (Spanyol) dan 3 klub Serie A (Italia). Mereka yakni Liverpool, Manchester City, Manchester United, Chelsea, Arsenal, Tottenham Hotspur, Juventus, AC Milan,  Inter Milan Barcelona, Real Madrid, dan Atletico Madrid.

Dalam skenario mereka, klub-klub yang berpatisipasi nantinya akan mendapat kuncuran dana lebih banyak dari kompetisi yang sudah ada di Eropa saat ini. Perlu diketahui, kompetisi tersebut akan mendapat kucuran dana senilai 6 miliar dolar Amerika Serikat dari Bank JP Morgan.

Inilah yang membuat darah para bintang dan klub lainnya mendidih. Mereka ramai-ramai mengecam kompetisi di luar UEFA tersebut. 

Berikut tokoh yang mengkritik keras European Super League:

1.Gary Neville
Legendaris Manchester United, Gary Neville sangat kesal terhadap keputusan mantan timnya untuk bergabung ke European Super League. Dia merasa jijik melihat MU dan Liverpool gabung ke ESL.

“Saya sudah menjadi penggemar Manchester United selama 40 tahun. Tetapi, saya merasa sangat jijik. Saya paling jijik dengan Manchester United dan Liverpool,” kata Neville dikutip Sky Sports, Senin (19/4/2021).

2.Sir Alex Ferguson
Pelatih legendaris MU ini mengecam format European Super League yang hanya berisikan 20 tim top Eropa. Dia menilai peraturan itu hanya membuat tim-tim kecil sulit berjaya.

"Pembicaraan tentang European Super League adalah langkah mundur dari 70 tahun sejarah sepak bola. Saya pernah bermain untuk tim provinsi Dunfermline tahun 60-an. Lalu pernah melatih Aberdeen dan memenangkan Piala Winners. Untuk klub provinsi kecil di Skotlandia, itu (juara European Super League) seperti mendaki Gunung Everest," tuturnya.

3. Eric Cantona
Mantan pemain MU Eric Cantona menganggap sepak bola setahun terakhir sangat membosankan karena pandemi. Dia menilai pembentukan ESL tidak melibatkan para penggemar.

“Fans hal terpenting dalam sepakbola. Mereka harus dihormati. Apakah klub-klub besar ini menanyakan pendapat mereka tentang ide ini? Tidak, sayangnya, dan itu memalukan," tuturnya.

4. Mesut Ozil
Mantan bintang Real Madrid dan Arsenal Mesut Ozil menganggap kompetisi tersebut akan menghilangkan keistimewaan pertandingan besar. Sebab, pertemuan dua tim besar semestinya hanya digelar beberapa kali saja dalam setahun, bukannya terus-menerus setiap minggu.

“Anak-anak tumbuh dengan mimpi untuk memenangkan Piala Dunia dan Liga Champions, bukan Liga Super Eropa,” cuit Ozil di Twitter, Selasa (20/4/2021).

5. Jurgen Klopp
Juru taktik Liverpool itu tegas menolak European Super League. Penyataan yang sama sempat Klopp sampaikan pada 2019.


Pelatih Liverpool Jurgen Klopp. (Foto: Reuters).

 

Perasaan saya tidak berubah. Pendapat saya tidak berubah. Saya mendengar untuk pertama kalinya kemarin. Saya mencoba untuk mempersiapkan pertandingan yang sulit," ujar Klopp.

6. David Beckham
Mantan bintang Timnas Inggris dan Manchester United, David Beckham ikut bersuara soal European Super League. Dia menilai sepak bola itu milik penggemar. Untuk itu, sepak bola harus adil untuk semua orang.

"Kami membutuhkan sepakbola untuk semua orang. Kami membutuhkan sepakbola untuk menjadi adil dan kami membutuhkan kompetisi berdasarkan prestasi. Kecuali kita melindungi nilai-nilai ini, permainan yang kita cintai berada dalam bahaya," tutur Beckham.

Editor : ZenTeguh

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network