Larangan Penjualan Elpiji 3 Kg di Pengecer Mulai Berlaku di Kebumen

Elde Joyosemito
Larangan penjualan elpiji 3 Kg di pengecer berlaku di Kebumen. (Foto: Istimewa)

KEBUMEN, iNewsPurwokerto.id – Mulai 1 Februari 2025, pemerintah pusat resmi memberlakukan larangan penjualan gas elpiji 3 kilogram (kg) melalui pengecer. Kebijakan ini membuat masyarakat tidak lagi bisa membeli "gas melon" secara mudah di pengecer.

Keputusan ini juga telah diterapkan di Kabupaten Kebumen, sesuai dengan instruksi dari pemerintah pusat.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Kebumen, Haryono Wahyudi, menegaskan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk memastikan subsidi pemerintah tepat sasaran, yaitu bagi masyarakat kelas menengah ke bawah.

"Prinsipnya, kami mengikuti kebijakan pusat. Jadi, sejak aturan ini berlaku, penjualan gas elpiji 3 kg di tingkat eceran sudah dilarang," ujar Haryono saat ditemui di Kebumen, Senin (3/2/2025).

Haryono menjelaskan, pengaturan penjualan gas elpiji 3 kg ini didasarkan pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 104 Tahun 2007 dan Perpres Nomor 38 Tahun 2019. Pengguna gas elpiji 3 kg terbagi menjadi empat kategori, yaitu Rumah Tangga, Usaha Mikro, Nelayan Sasaran, dan Petani Sasaran.

Berdasarkan Surat Direktur Jenderal Migas Nomor B701 MG.05/DJM/2025, mulai 1 Februari 2025, penjualan gas elpiji 3 kg dari pangkalan elpiji wajib disalurkan 100 persen langsung ke pengguna akhir. Artinya, distribusi ke pengecer tidak lagi diperbolehkan.

"Tujuannya jelas, agar subsidi ini benar-benar sampai ke tangan yang berhak. Ini bukan untuk mempersulit, melainkan memastikan bantuan pemerintah tepat sasaran," tegas Haryono.

Selain itu, kebijakan ini juga bertujuan menjaga stabilitas harga. Haryono mengakui bahwa harga gas elpiji 3 kg sering tidak stabil jika dijual melalui pengecer, bahkan bisa melambung tinggi. Sementara itu, harga di pangkalan elpiji tetap mengikuti ketentuan pemerintah.

"Stok gas elpiji 3 kg di Kebumen sejauh ini masih aman, terutama menjelang Ramadan. Namun, kebijakan ini penting untuk mencegah lonjakan harga. Masyarakat harus membeli langsung di pangkalan," jelasnya.

Haryono mengimbau masyarakat yang ingin membeli gas elpiji 3 kg dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp18.000 per tabung untuk langsung mendatangi pangkalan elpiji. Untuk kebutuhan rumah tangga, pembelian dibatasi maksimal empat tabung, sedangkan untuk pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bisa membeli hingga 10 tabung dengan menunjukkan surat izin usaha.

Di Kabupaten Kebumen, terdapat 460 desa/kelurahan dengan 22 agen gas elpiji dan 1.939 pangkalan elpiji. Rata-rata, setiap desa memiliki empat pangkalan elpiji. Dengan kebijakan baru ini, jumlah pangkalan elpiji di setiap desa diprediksi akan bertambah untuk memastikan distribusi yang lebih merata.

 

 

Editor : EldeJoyosemito

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network