Tari Banyumas Megot Meriahkan Hari Jadi ke-454 Kabupaten Banyumas

Arbi Anugrah
Tari Banyumas Megot Meriahkan Hari Jadi ke-454 Kabupaten Banyumas. Foto: Dok Pemkab Banyumas

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Sebanyak 250 pelajar dan mahasiswa menampilkan Tari Banyumas Megot dalam peringatan Hari Jadi ke-454 Kabupaten Banyumas yang berlangsung di Alun-alun Purwokerto, Sabtu (22/2/2025). Tarian ini merupakan karya tari kreasi baru yang berakar dari budaya Banyumasan, menggambarkan semangat dan kegembiraan masyarakat dalam merayakan hari jadi daerahnya.

Pagelaran tari yang diprakarsai oleh Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas ini juga menyampaikan pesan keberagaman. Kostum para penari yang penuh warna mencerminkan berbagai latar belakang suku, ras, agama, dan pandangan politik yang ada di Banyumas.

"Perbedaan janganlah menjadikan hambatan, akan tetapi harus menjadi pemersatu, dengan satu tujuan yang suci untuk guyub rukun bareng bareng mbangun Banyumas," kata Carlan, Koordinator Tari Banyumas Megot.

Ia menjelaskan bahwa kostum penari terdiri dari lima warna sebagai simbol keberagaman. Setiap penari mengenakan selendang putih, yang melambangkan kesucian dan keikhlasan, serta mencerminkan filosofi "Saiyeg Sa Eka Kapti Manunggal Murih Banyumas Ngrembaka".

Koreografer tari, Kustiyah, mengungkapkan bahwa 250 penari tersebut dibagi dalam lima kelompok, masing-masing mengenakan warna berbeda yang mewakili asal mereka, seperti kelompok kuning dari SMKN 3 Purwokerto, kelompok hijau dari Sanggar Dharmo Yuwono Purwokerto, kelompok biru SMPN 5 Purwokerto, kelompok ungu SMAN 2 Purwokerto dan kelompok merah dari Sanggar Graha Mustika Purwokerto.

"Tiga kelompok dari 3 sekolah, sedangkan yang berasal dari Sanggar Tari mereka berasal dari berbagai sekolah mulai dari SD, SMP, SMA bahkan sebagian ada mahasiswa," katanya.

Ia juga menambahkan bahwa Tari Banyumas Megot merupakan pengembangan dari Tari Lengger Banyumasan, salah satu tarian tradisional khas daerah Banyumas.

"Tari ini, merupakan upaya pelestarian tari banyumasan yaitu Tari Lengger, karena untuk saat ini, generasi muda sangat sulit jika harus menari sepanjang malam. Tari Kreasi Megot ini hanya 6 menit saja," tambahnya.

Salah satu penari, Prajna, dari Sanggar Graha Mustika Purwokerto, mengaku bangga bisa tampil dalam perayaan Hari Jadi Banyumas. Baginya, tampil dalam acara ini adalah bagian dari tanggung jawab sebagai warga Banyumas.

"Kami dari Sanggar Graha Mustika Purwokerto sebagai bagian masyarakat Banyumas, bangga bisa ikut merayakan Hari Jadi melalui tari. Hal ini sekaligus untuk melestarikan Budaya Tari Lengger, yang semakin kurang diminati," ucapnya.

Tari Banyumas Megot menjadi salah satu simbol kekayaan budaya daerah yang tetap relevan dengan zaman. Perpaduan unsur tradisi dan inovasi dalam tarian ini diharapkan mampu menarik lebih banyak generasi muda untuk mengenal dan mencintai budaya Banyumas.

Editor : Arbi Anugrah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network