CILACAP, iNewsPurwokerto.id-Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Desa Kalijaran, Kecamatan Maos, hasil binaan Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap, terbukti mendorong ketahanan pangan.
Hal ini terlihat dari suksesnya panen raya padi yang digelar Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Margo Sugih Kalijaran baru-baru ini.
Menurut Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Cilacap Cecep Supriyatna PLTS dan PLTB menjadi sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) yang mendukung pertanian berkelanjutan.
"Teknologi ini dikembangkan dengan berbagai infrastruktur untuk mengoptimalkan sistem pertanian tadah hujan di Desa Kalijaran," jelasnya, Selasa (15/4/2025).
Kawasan tersebut sebelumnya bergantung pada curah hujan karena tidak memiliki akses irigasi. "Kehadiran PLTS dan PLTB menyediakan energi untuk pompa air, sehingga pengairan lahan pertanian lebih terjamin," tambah Cecep.
Hasil panen padi di lahan seluas 8 hektar mencapai 33,9 ton, memberikan keuntungan bagi 26 petani dalam program Kalijaran MAPAN. "Sistem berkelanjutan ini mengurangi kerugian 10-15% akibat serangan hama dan kekurangan air," papar Priyanto, Ketua Gapoktan Margo Sugih.
Petani juga diuntungkan dengan kebijakan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang menstabilkan harga gabah basah di kisaran Rp6.500/kg hingga Rp7.500/kg untuk gabah kering. Kebijakan ini bertujuan melindungi pendapatan petani sekaligus menjaga stabilitas pangan nasional.
Program ini memanfaatkan Rumah Burung Hantu (Rubuha) dan perangkap hama, serta pompa irigasi yang terhubung dengan sumber air dari PLTS/PLTB. "Dulu butuh satu jam untuk mengalirkan air, sekarang hanya 15-20 menit," ujar Priyanto.
Cecep menegaskan, semangat petani sejalan dengan komitmen Kilang Cilacap dalam mendukung ketahanan energi dan pangan. "Dengan pasokan air yang stabil berkat PLTS dan PLTB, pertumbuhan padi dari persemaian hingga panen berjalan optimal," tegasnya.
Sebagai bagian dari Subholding Refining & Petrochemical Pertamina, Kilang Cilacap beroperasi dengan standar Health, Safety, Security, & Environment (HSSE). Unit ini aktif mengembangkan energi hijau dan pemberdayaan masyarakat, termasuk melalui pertanian berkelanjutan.
Inisiatif ini sejalan dengan prinsip Environmental, Social, Governance (ESG) dan mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan, kehidupan sehat, serta kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait