PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id - Di tengah ketidakpastian ekonomi global, sektor jasa keuangan di wilayah eks Karesidenan Banyumas menunjukkan performa yang stabil dan cenderung tumbuh. Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Purwokerto, Haramain Billady, mengungkapkan dalam keterangannya pada Rabu (28/5/2025), bahwa indikator keuangan utama masih mencatatkan tren positif hingga Maret 2025.
Menurut Haramain, kinerja perbankan secara keseluruhan di wilayah tersebut, yang mencakup bank umum dan BPR/S, mengalami peningkatan. Aset tumbuh 5,41 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), Dana Pihak Ketiga (DPK) naik 4,94 persen, dan penyaluran kredit meningkat 1,90 persen.
“Kinerja perbankan didukung oleh kinerja bank umum di wilayah kerja Kantor OJK Purwokerto mengalami peningkatan signifikan dengan aset naik 5,62 persen, DPK 6,81 persen, dan kredit melonjak 9,72 persen,” jelas Haramain.
Sementara itu, Bank Perkreditan Rakyat dan Syariah (BPR/S) di wilayah kerja Kantor OJK Purwokerto per Maret 2025 juga mengalami pertumbuhan, meski lebih terbatas. Aset naik tipis 0,27 persen dan DPK tumbuh 1,44 persen. Namun, penyaluran kredit justru terkontraksi sebesar 1,30 persen (yoy). Tingginya rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) sebesar 19,84 persen masih menjadi pekerjaan rumah, terutama akibat dampak normalisasi kredit restrukturisasi pasca-Covid-19.
“Kualitas portofolio kredit BPR/S masih harus disesuaikan, karena beberapa debitur yang sebelumnya mendapatkan restrukturisasi tidak mampu lagi bertahan,” imbuh Haramain.
Adapun penyaluran kredit BPR/S masih didominasi oleh kredit produktif, khususnya kredit modal kerja yang mencakup 54 persen dari total portofolio. Sekitar 51 persen dari kredit ini disalurkan ke sektor UMKM, terutama perdagangan besar dan eceran serta kegiatan di luar lapangan usaha formal.
Di pasar modal, tren positif juga terlihat. Jumlah investor saham meningkat 20,88 persen (yoy), sementara investor reksa dana tumbuh 16,34 persen. Nilai transaksi mencapai Rp414 miliar atau naik 52,39 persen, dengan dominasi investor muda berusia 18 hingga 25 tahun.
Industri keuangan non-bank juga menunjukkan dinamika yang menarik. Lembaga Keuangan Mikro (LKM) di wilayah eks Karesidenan Banyumas mencatat pertumbuhan kredit yang signifikan sebesar 45,81 persen. Aset naik 0,08 persen dan DPK melonjak 20,95 persen.
Namun demikian, sektor asuransi masih menghadapi tantangan. Premi asuransi jiwa dan umum turun drastis 35,30 persen menjadi Rp153,60 miliar. Sebaliknya, perusahaan pembiayaan mencatatkan total pembiayaan sebesar Rp4,049 triliun, dengan sektor perdagangan dan perawatan kendaraan bermotor sebagai penyumbang terbesar (24%).
Dari sisi layanan publik, Kantor OJK Purwokerto telah menerima 429 pengaduan konsumen jasa keuangan dan 3.805 permintaan informasi debitur melalui sistem iDeb/Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) melalui website idebku.ojk.go.id. hingga 30 April 2025.
Dalam upaya memperluas pemahaman keuangan di masyarakat, OJK Purwokerto juga aktif melaksanakan 30 kegiatan literasi keuangan. Kegiatan ini telah menjangkau lebih dari 4.800 peserta dari berbagai latar belakang, termasuk pelaku UMKM, santri, pelajar/mahasiswa, penyandang disabilitas, hingga ibu rumah tangga.
“Kantor OJK Purwokerto senantiasa mencermati perkembangan kinerja sektor keuangan tetap terjaga dan stabil. OJK siap bersinergi dengan pemerintah, otoritas lain, serta seluruh stakeholder untuk menjaga stabilitas sistem keuangan di tengah dinamika global maupun domestik,” tegas Haramain.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait