Tugu Pancasila Ikon Sejarah di Jantung Purwokerto Ternyata Ada Hubungan Erat dengan Rusia

Elde Joyosemito
Tugu Pembangunan atau biasa disebut Tugu Pancasila menjadi salah satu monumen bersejarah yang tak hanya menjadi saksi perjalanan masa lalu. (Foto: Istimewa)

PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id – Setiap daerah memiliki monumen yang menjadi simbol sejarah dan identitas lokal. Seperti halnya Tugu Pal Putih di Yogyakarta, Tugu Muda di Semarang, serta Monumen Palagan Ambarawa. Di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Tugu Pembangunan menjadi salah satu monumen bersejarah yang tak hanya menjadi saksi perjalanan masa lalu, tetapi juga kebanggaan masyarakat setempat.

Tugu Pembangunan terletak di kawasan strategis, tepatnya di perempatan Jalan Merdeka dan Jalan Gatot Subroto, Purwokerto Timur.

Masyarakat setempat kerap menyebutnya sebagai Tugu Pancasila, karena lima lambang Pancasila yang terpampang jelas di tubuh monumen ini.

Sebagian lainnya menyebutnya Tugu Merdeka, lantaran letaknya berada di ujung Jalan Merdeka.

Bangunan ini tak berdiri sendiri. Di sekitarnya, berdiri pula sejumlah bangunan bersejarah yang menjadi saksi perkembangan wilayah Purwokerto.

Di antaranya SMA Negeri 1 Purwokerto, yang dulunya merupakan Kantor Karesidenan pada 1921, Rumah Dinas Karesidenan (residentwooning) yang telah berdiri sejak 1939, Gedung Bank Indonesia Perwakilan Purwokerto, serta Gereja Kristen Indonesia Gatot Subroto yang merupakan warisan era kolonial Belanda.

Menurut catatan sejarah, Tugu Pembangunan dibangun pada masa kepemimpinan Presiden Soekarno, tepatnya di era Demokrasi Terpimpin (1959-1966). Prasasti yang terukir di tugu ini menyebut nama resminya: Tugu Pembangunan “Ajoenan Tjangkul Pertama”. Proses pembangunannya dimulai pada 1 Januari 1961, dengan peletakan batu pertama yang dilakukan langsung oleh Bung Karno.

Pembangunan tugu ini bukan tanpa alasan. Ini menjadi simbol dimulainya Program Pembangunan Semesta Berencana yang digagas pemerintah kala itu. Program ini bertujuan mewujudkan masyarakat adil dan makmur yang berlandaskan Pancasila, sebagaimana termaktub dalam Ketetapan MPRS Nomor II/MPRS/1960 tentang Garis-garis Besar Pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana Tahun 1961-1969.

“Pembangunan ini bersifat menyeluruh dan menjadi tonggak penting bagi kesejahteraan rakyat Indonesia,” demikian tertuang dalam dokumen pembangunan saat itu. Tak mengherankan, lima sila Pancasila yang terpatri pada tugu ini menjadi simbol semangat gotong royong dan persatuan bangsa.

Menariknya, sejarah pembangunan Tugu Pembangunan juga berkaitan erat dengan hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Rusia yang dulu bernama Uni Soviet. Kala itu, politik luar negeri Indonesia di era Presiden Soekarno memang condong pada blok Timur, khususnya Moskwa (Moscow) yang menjadi pusat kekuatan Uni Soviet.

Hubungan bilateral yang erat antara Bung Karno dan Nikita Khruschchev, Perdana Menteri Uni Soviet, memberikan pengaruh besar terhadap pembangunan sejumlah monumen di Indonesia, termasuk Tugu Pembangunan yang menjadi hadiah persahabatan kedua negara.

Setelah melalui tahap pembangunan, Tugu Pembangunan akhirnya diresmikan pada 1 Juni 1961, bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila. Selain menjadi simbol pembangunan, tugu ini juga menjadi saksi sejarah penting bagi warga Purwokerto dan Banyumas pada umumnya.

Kini, Tugu Pembangunan telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya Kabupaten Banyumas melalui Surat Keputusan Bupati Banyumas pada 23 September 2019. Penetapan ini menjadi pengakuan atas nilai sejarah dan kebudayaan yang terkandung dalam monumen tersebut.

Bagi warga Purwokerto, Tugu Pembangunan bukan hanya sekadar monumen batu semata, melainkan simbol kebersamaan dan pengingat akan semangat pembangunan nasional yang digelorakan sejak era Bung Karno.

Keberadaan tugu ini juga menjadi daya tarik wisata sejarah, yang mengundang siapa saja untuk menapak tilas perjalanan panjang bangsa Indonesia menuju cita-cita keadilan dan kemakmuran.

Sebagai ikon sejarah, Tugu Pembangunan terus menjadi pengingat bagi generasi muda akan pentingnya menjaga nilai-nilai Pancasila dan semangat persatuan yang menjadi dasar berdirinya bangsa ini.

 

Editor : EldeJoyosemito

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network