5 Fakta Surga Raja Ampat Terancam Tambang Nikel, Tagar SaveRajaAmpat Menggema

Wiwie Heriyani
Raja Ampat, permata pariwisata Indonesia di ujung timur Nusantara, tengah menghadapi ancaman serius. Di media sosial, tagar SaveRajaAmpat viral di media sosial. (Foto: Kemenpar)

JAKARTA, iNewsPurwokerto.id-Raja Ampat, permata pariwisata Indonesia di ujung timur Nusantara, tengah menghadapi ancaman serius. Di media sosial, tagar #SaveRajaAmpat viral di media sosial. 

Rencana ekspansi tambang nikel di wilayah ini memicu kekhawatiran akan hilangnya nilai ekologis dan daya tarik wisata kawasan yang telah diakui dunia. 

Berikut 5 fakta penting yang menjelaskan mengapa rencana pertambangan ini menuai penolakan luas.

1. Pusat Keanekaragaman Hayati Laut Dunia
Raja Ampat dikenal sebagai salah satu wilayah dengan keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia. Wilayah ini menjadi rumah bagi lebih dari 600 spesies karang keras—sekitar 75 persen dari semua jenis karang yang ada di dunia—dan lebih dari 1.700 spesies ikan karang. Kawasan ini juga menjadi habitat bagi spesies langka dan terancam punah, seperti penyu sisik dan pari manta.

Ekosistem laut yang begitu kaya ini tak hanya penting bagi ilmu pengetahuan dan konservasi global, tetapi juga menjadi penopang utama pariwisata berkelanjutan di Raja Ampat. Ancaman dari aktivitas tambang berisiko merusak keseimbangan ekosistem yang telah ada selama ribuan tahun.

2. Memiliki Status Konservasi Strategis Dunia
Raja Ampat bukan kawasan biasa. Ia menyandang status sebagai UNESCO Global Geopark (UGGp) dan Kawasan Konservasi Perairan Nasional, serta menjadi bagian dari segitiga terumbu karang dunia—sebuah kawasan penting dalam upaya konservasi laut global.

Dengan status tersebut, Raja Ampat seharusnya menjadi wilayah yang diprioritaskan untuk perlindungan jangka panjang, bukan dimasuki aktivitas industri ekstraktif yang rawan menimbulkan degradasi lingkungan.

3. Ancaman Tambang Muncul di Wilayah Sensitif
Rencana pertambangan nikel yang berlokasi tak jauh dari kawasan konservasi menimbulkan keresahan. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Widiyanti Putri Wardhana, menegaskan pentingnya prinsip kehati-hatian dalam pembangunan di wilayah sensitif seperti Raja Ampat.

"Setiap kegiatan pembangunan di kawasan ini harus berpijak pada prinsip kehati-hatian, menghormati ekosistem, serta menjaga keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian," ujarnya dalam keterangan pers, Rabu (4/6/2025).

Kemenparekraf bahkan mendukung evaluasi menyeluruh atas izin tambang, dan mendorong koordinasi lintas kementerian agar pembangunan tak mengorbankan kekayaan alam.

4. Masyarakat Lokal Harus Jadi Penjaga Utama
Peran masyarakat lokal sebagai penjaga kawasan dinilai sangat penting. Menpar Widiyanti menekankan bahwa kekuatan masa depan Raja Ampat terletak pada laut, budaya, dan manusianya.

"Kami percaya, jika dikelola dengan bijak dan berbasis masyarakat, Raja Ampat bisa menjadi contoh dunia dalam menyeimbangkan ekonomi dan ekologi," kata Widiyanti.

Pemberdayaan masyarakat, edukasi, dan pengembangan ekonomi kreatif dianggap sebagai jalan tengah yang lebih bijaksana ketimbang eksploitasi sumber daya mineral yang sifatnya merusak dan jangka pendek.

5. Daerah Minim Kewenangan, Pusat Diminta Turun Tangan
Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, mengaku pemerintah daerah memiliki keterbatasan dalam mengontrol aktivitas pertambangan. Ia meminta pemerintah pusat bertindak tegas demi menjaga masa depan Raja Ampat.

“Kami di daerah punya keterbatasan, tapi kami ingin memastikan Raja Ampat tetap jadi kekayaan tak hanya Indonesia, tapi juga dunia,” tegasnya.

Para pemerhati lingkungan pun menyuarakan hal serupa. Mereka menilai bahwa tambang nikel bukanlah jalan yang tepat untuk kawasan yang telah lama dijaga sebagai surga ekowisata. 

Investasi terbaik untuk Raja Ampat, menurut mereka, adalah pada konservasi, pendidikan, dan pariwisata berbasis masyarakat.

Editor : Elde Joyosemito

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network