PURWOKERTO, iNewsPurwokerto.id-Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi meresmikan pendirian Koperasi Merah Putih di Desa Dawuhan, Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas, pada Sabtu (21/6/2025).
Koperasi ini menjadi percontohan awal dari program strategis Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih (KDMP) yang direncanakan akan diluncurkan secara nasional oleh Presiden Prabowo Subianto bertepatan dengan Hari Koperasi pada 12 Juli 2025.
Dalam sambutannya, Budi Arie menyampaikan bahwa pendirian KDMP merupakan langkah konkret pemerintah untuk menciptakan keadilan ekonomi di tingkat akar rumput.
Selain ditujukan untuk menekan angka kemiskinan ekstrem, koperasi ini juga diharapkan menjadi sarana utama bagi masyarakat desa dalam mengakses kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau dan distribusi yang merata.
“Koperasi Merah Putih adalah gerakan kolektif masyarakat untuk memperkuat ekonomi desa. Melalui koperasi, kita ingin memastikan harga kebutuhan pokok tetap stabil, produktivitas meningkat, dan desa menjadi lebih mandiri,” ujar Budi Arie yang didampingi Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa seluruh transaksi di KDMP akan dilakukan secara digital menggunakan sistem pembayaran QRIS. Digitalisasi ini, menurutnya, akan meningkatkan transparansi, efisiensi, serta mempermudah proses pengawasan.
“Kita dorong koperasi ini untuk profesional dan akuntabel. Dengan sistem non-tunai, kita juga meminimalkan potensi penyimpangan dalam pengelolaan keuangan,” tambahnya.
Budi Arie juga menyinggung aspek historis pendirian koperasi tersebut, mengaitkannya dengan semangat para tokoh bangsa.
Ia menyebutkan bahwa lokasi Koperasi Merah Putih Dawuhan berdekatan dengan makam Margono Djojohadikusumo—kakek Presiden Prabowo—yang dikenal sebagai pendiri BNI.
“Kalau dulu Eyang Margono mendirikan BNI sebagai tonggak ekonomi nasional, kini Presiden Prabowo membentuk Koperasi Merah Putih sebagai tonggak ekonomi kerakyatan. Ini bagian dari warisan sejarah yang patut kita jaga dan lanjutkan,” tegas Budi Arie.
Sementara itu, Wakil Ketua Bidang Usaha Koperasi Merah Putih Dawuhan, Slamet, menjelaskan bahwa koperasi yang baru diresmikan ini telah memiliki 209 anggota dengan modal awal sebesar Rp 22 juta. Saat ini, koperasi menjalankan tujuh jenis usaha, termasuk warung elpiji, warung tani, apotek, warung sembako, agen pos, agen BNI, serta layanan simpan pinjam.
Menurut Slamet, kehadiran koperasi sangat membantu warga, terutama dalam hal akses terhadap kebutuhan pokok. “Dulu warga harus menempuh perjalanan tiga kilometer hanya untuk membeli gas elpiji atau pupuk. Sekarang semuanya tersedia di koperasi, lebih dekat dan lebih mudah dijangkau,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan rencana pengembangan koperasi ke sektor pertanian. “Kami akan membeli langsung hasil panen petani seperti gabah. Selama ini, petani sering rugi karena harus menjual ke tengkulak. Dengan koperasi, petani bisa mendapatkan harga yang lebih layak,”pungkasnya.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait