KEBUMEN, iNewsPurwokerto.id — Suasana khidmat sekaligus meriah menyelimuti kawasan Wisata Alam Prabu Tirtomoyo, Minggu (6/7/2025). Ribuan warga Desa Tirtomoyo, Kecamatan Poncowarno, tumpah ruah merayakan Tasyakuran Merdi Bumi (Sadranan) yang dirangkai dengan Hari Jadi desa ke‑168.
Tradisi tahunan itu bukan sekadar pelestarian budaya, tetapi juga momentum penting bagi percepatan pembangunan di wilayah setempat.
Bupati Kebumen Lilis Nuryani hadir bersama jajaran Forkopimcam, tokoh agama KH Djalaludin Al Fadzil dari Pesugihan Cilacap, serta para kepala desa se‑Kecamatan Poncowarno.
Kehadiran mereka disambut Kepala Desa Tirtomoyo, Najam, yang langsung mengumumkan kabar gembira yakni proyek perbaikan jalan lingkar Lerep–Karangtengah dimulai Senin (7/7/2025).
“Pengerjaan sebenarnya dijadwalkan hari ini, tapi kami tunda demi kelancaran kunjungan Bupati. Selama proses, jalan akan ditutup penuh,” kata Najam di hadapan warga.
Selain persoalan jalan, perayaan Merdi Bumi sekaligus meneguhkan nilai gotong‑royong. Warga menggalang donasi Rp28 juta untuk 28 anak yatim dan dhuafa. “Semoga kepedulian ini menular ke desa‑desa lain,” tutur Najam.
Menanggapi aspirasi tersebut, Bupati Lilis menegaskan komitmen Pemkab Kebumen memprioritaskan infrastruktur di Poncowarno.
“Tahun ini pemeliharaan ruas Lerep–Karangtengah kita laksanakan. Insyaallah 2026 giliran jalan Kaliputih–Jatipurus dan Kedungbajul–Poncowarno,” ujarnya.
Ia mengakui kerusakan jalan yang dilalui menuju lokasi acara dan berjanji segera menuntaskan perbaikan.
“Ini janji saya saat Pilkada. Alhamdulillah sekarang bisa saya realisasikan,” tambahnya.
Bupati Lilis pun memuji masyarakat Tirtomoyo yang konsisten menjaga tradisi. “Merdi Bumi bukan hanya ritual budaya, tetapi roh kebersamaan yang memperkuat pondasi sosial,” katanya.
Bupati juga mengingatkan hasil audiensi dengan para kepala desa Poncowarno pada 24 Juni lalu, di mana berbagai usulan pembangunan — dari peningkatan layanan publik hingga pemberdayaan ekonomi — dibahas.
“Saya salut karena para kades tidak sekadar menunggu, melainkan bergerak bersama warganya. Kolaborasi menjadi kunci. Bila Poncowarno maju, Kebumen ikut terangkat,” tandasnya.
Perayaan ditutup dengan doa bersama dan kirab tumpeng hasil bumi. Di tengah gegap gempita ulang tahun ke‑168, janji perbaikan infrastruktur menjadi hadiah manis bagi warga Tirtomoyo — harapan baru agar desa di lereng Poncowarno kian terkoneksi dan sejahtera.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait