SEMARANG, iNewsPurwokerto.id- Generasi muda didorong untuk lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi digital guna menghadapi tantangan ketenagakerjaan. Kreativitas dan penguasaan teknologi menjadi kunci utama untuk memperluas peluang kerja, terutama di tengah pesatnya transformasi digital saat ini.
"Anak-anak muda harus kreatif dan paham digitalisasi. Dengan begitu, kita bisa membuka banyak peluang kerja baru dan menekan angka pengangguran di Jawa Tengah," ujar Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah, Setya Arinugroho
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah pengangguran di Jawa Tengah saat ini mencapai 950 ribu orang. Angka tersebut dianggap mengkhawatirkan dan bisa berdampak serius terhadap produktivitas generasi muda di masa mendatang.
Setya menilai, salah satu penyebab tingginya pengangguran adalah ketimpangan antara jumlah pencari kerja dengan ketersediaan lapangan kerja. Oleh karena itu, diperlukan langkah konkret dan terukur untuk menyerap tenaga kerja, khususnya angkatan kerja baru.
"Ketidakseimbangan ini harus segera kita sikapi dengan solusi nyata agar potensi 950 ribu angkatan kerja tidak terbuang sia-sia," tegasnya.
Ia juga menyoroti efisiensi anggaran sebagai faktor lain yang turut memicu pemutusan hubungan kerja (PHK). Namun, efisiensi tersebut diharapkan mampu dialihkan untuk membuka sektor-sektor baru yang menjadi prioritas pembangunan.
Setya juga menyinggung peran kawasan industri di Jawa Tengah yang semestinya dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja. Ia menilai sebaran industri yang luas seharusnya menjadi solusi konkret dalam menekan angka pengangguran.
Salah satu strategi yang terus digalakkan adalah mendorong digitalisasi di berbagai sektor. DPRD Jawa Tengah, kata Setya, memberikan dukungan terhadap pengelolaan pemerintahan berbasis teknologi, seperti pemanfaatan aplikasi digital dalam pelayanan publik.
“Kami dorong penuh penerapan pengelolaan digital oleh Pemerintah Provinsi karena mampu menciptakan efisiensi dan transparansi sekaligus membuka lapangan kerja baru,” ujarnya.
Ia meyakini bahwa digitalisasi tidak hanya mampu mengurangi pengangguran, tetapi juga dapat menekan kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dana tersebut nantinya bisa dialokasikan untuk sektor pembangunan prioritas lainnya.
Setya juga mencontohkan berbagai sektor yang sudah menerapkan digitalisasi, seperti pendidikan, pariwisata, hingga transportasi. Bahkan, Kabupaten Banyumas saat ini sedang merintis sistem parkir digital sebagai bagian dari inovasi pelayanan.
Ia menegaskan, pemerintah harus hadir sebagai penopang bagi generasi muda untuk tetap produktif dan berkarya. Peluang di bidang e-sports dan pasar digital (marketplace) juga dinilai potensial untuk mendayagunakan keahlian anak-anak muda.
"Mereka inilah yang nantinya akan mengelola sistem digital karena memiliki kesiapan dan kecakapan yang sesuai dengan era mereka," pungkasnya.
Editor : EldeJoyosemito
Artikel Terkait