CILACAP, iNewsPurwokerto.id - Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit IV Cilacap komitmen dalam mendukung transisi energi bersih dan berkelanjutan. Terbaru, kilang terbesar dan paling strategis di Indonesia ini tengah bersiap memproduksi Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau Green Avtur berbahan dasar minyak jelantah atau Used Cooking Oil (UCO).
Inisiatif ini merupakan bagian dari proyek Used Cooking Oil Sustainable Aviation Fuel (USAF), yang bertujuan memperkuat ketahanan energi nasional sekaligus mendorong pengembangan energi rendah karbon berbasis sumber daya terbarukan.
Sebagai langkah awal, Kilang Cilacap telah melakukan serangkaian persiapan teknis, termasuk uji menyeluruh pada unit Green Refinery di area Fuel Oil Complex (FOC) II, khususnya unit Thermal Deoxygenation and HydroTreating (TDHT).
“Kami juga sudah melakukan Focus Group Discussion (FGD) untuk memfinalisasi kesiapan fasilitas kilang dalam mengolah UCO menjadi SAF,” ungkap Jefri A. Simanjuntak, Manager Engineering & Development Kilang Cilacap dalam keterangannya, Rabu (30/7/2025)..
Langkah strategis ini mendapat perhatian langsung dari jajaran direksi PT KPI. Dalam sesi management walkthrough yang dipimpin oleh Didik Bahagia, Direktur Operasi KPI, seluruh aspek operasional dan pengawasan kualitas SAF turut dipantau secara ketat.
“Ini adalah amanat besar yang dipercayakan kepada KPI. Kami tentu wajib memastikan kesiapan Kilang Cilacap dalam produksi SAF,” ujar Didik.
Pada fase awal ini, kapasitas produksi ditargetkan mencapai 8,9 metrik barel (MB) dengan komposisi 2–3 persen UCO. Injeksi minyak jelantah mulai dilakukan secara bertahap sejak minggu ketiga Juli, dimulai dari 1 persen, meningkat menjadi 2,1 persen, hingga terakhir mencapai 2,5 persen.
"Setelah dilakukan evaluasi mendalam kemudian akan terus ditingkatkan hingga 3 persen,” imbuh Didik.
Langkah ini sejalan dengan prinsip Environment, Social, and Governance (ESG) dan mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya pada poin ke-7 (akses energi bersih dan terjangkau) dan poin ke-9 (industri, inovasi, dan infrastruktur).
Sebelumnya KPI telah mencanangkan proyek USAF sejak 2024 sebagai bagian dari komitmen untuk mengembangkan bahan bakar penerbangan ramah lingkungan yang bersumber dari limbah rumah tangga, khususnya minyak jelantah bersertifikasi.
Untuk mendukung keberhasilan proyek ini, KPI menggandeng Pertamina Technology Innovation dalam pengembangan teknologi katalis. Katalis diproduksi oleh PT Katalis Sinergi Indonesia, dan telah melalui proses sertifikasi keberlanjutan internasional seperti ISCC EU dan CORSIA.
Selanjutnya pada momen Turn Around Januari 2025, KPI melakukan pergantian katalis USAF di Kilang RU IV, sebagai penanda kesiapan uji komersial produksi SAF tersertifikasi berbahan dasar minyak jelantah di awal kuartal ketiga tahun 2025.
Kilang Cilacap menargetkan menjadi produsen pertama SAF bersertifikasi di Indonesia yang berbahan dasar minyak jelantah. Visi besar ini ditopang oleh kolaborasi kuat lintas lini dalam ekosistem Pertamina Group, termasuk subholding seperti Pertamina Patra Niaga, Pelita Air, serta koordinasi dari Pertamina Persero sebagai pemimpin proyek.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait