JAKARTA, iNews.id - Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Faldo Maldini meminta agar semua pihak tidak membesar-besarkan pernyataan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa soal proses seleksi penerimaan prajurit TNI dimana keturunan Partai Komunis Indonesia (PKI) diperbolehkan jadi prajurit TNI. Menurut Faldo, saat ini yang terpenting dilakukan adalah mengupayakan persatuan.
"Kami harap persoalan seperti ini tidak perlu kita besar-besarkan, kita ini semua merah putih. Kita mesti upayakan persatuan. Apa yang dilakukan panglima salah satu cara (mengupayakan persatuan)," ujar Faldo, Jumat (1/4/2022).
Faldo menyebut apa yang disampaikan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa sudah sangat jelas dan menjunjung tinggi nilai keadilan.
"Sudah clear apa penjelasan Panglima. Beliau yakin ini sebagai upaya menghadirkan keadilan. Jadi, tidak perlu kita kembang-kembangkan lagi," jelasnya.
Faldo berharap masyarakat dapat menghormati keputusan Jenderal Andika. Menurutnya juga tidak ada yang salah dalam keputusan Andika ini.
"Kami harap kita semakin menghormati satu sama lain. Panglima punya pandangan, ya saya kira tidak ada yang salah. Kalau ada yang tidak setuju, ya biasa saja," ungkapnya.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menuturkan anggota keluarga keturunan PKI boleh mengikuti proses seleksi penerimaan prajurit TNI. Andika mengatakan tidak ada landasan hukum soal larangan tersebut.
"Zaman saya tidak ada lagi keturunan dari apa, tidak. Karena apa? Saya menggunakan dasar hukum. Oke? Hilang nomor empat," kata Andika dalam video YouTube pribadinya, Rabu (30/3/2022).
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait