BANYUMAS, iNews.id - Menindaklanjuti fenomena matinya ribuan ikan di Sungai Serayu yang terjadi Jumat (1/4) kemarin, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyumas langsung melakukan pengecekan. Pengambilan sample air di Sungai Serayu kompleks Bendung Gerak, Kecamatan Rawalo, Banyumas dilakukan Sabtu pagi (2/4/2022).
Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyumas, Junaidi mengatakan jika pihaknya belum mengetahui penyebab kematian ribuan ikan di Sungai Serayu. Pihaknya juga akan selalu siap melaksanakan tugas pengawasan Lingkungan Hidup di wilayah Kabupaten Banyumas.
Fenomena aneh terjadi di Sungai Serayu. Di Banjarnegara, warga menemukan ikan pelus besar. (Foto: IG banjarnegaraterkini)
"Belum dapat diketahui secara pasti penyebab kematian ribuan ikan hari Jumat sore hari kemarin (1/4), namun DLH berkewajiban mengecek sample air agar dapat diketahui penyebabnya," kata Junaidi kepada wartawan.
Menurutnya hasil pemeriksaan, baru akan diketahui hasilnya, paling cepat memakan waktu kurang lebih 5 hari.
Sementara menurut pengamat Sungai Serayu, Eddy Wahono mengatakan jika matinya ribuan ikan di Sungai Serayu didugaan akibat menurunnya kualitas air Sungai serayu. Penurunan kualitas air tersebut ada berapa penyebab, seperti keracunan limbah B3 atau kepekatan lumpur.
"Pada hari Kamis (31/3) Indonesia Power Bendungan Panglima besar Soedirman (Kabupaten Banjarnegara) melakukan flushing endapan lumpur, mungkin itu penyebabnya. Namun kondisi hari ini sudah aman tidak terlihat ikan yang mabok dan mati," jelasnya.
Namun apapun yang menjadi penyebab, menurutnya nanti akan terjawab dari hasil laboratorium Dinas Lingkungan Hidup.
Sebelumnya diberitakan fenomena aneh terjadi di Sungai Serayu pada Jumat (1/4/2022) sore. Tiba-tiba saja, ada ribuan ikan yang muncul di Sungai Serayu.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait