Digelar, Sarasehan Kebudayaan di Ponpes Al-Falah Jatilawang

Elde Joyosemito
Sarasehan Kebudayaan yang digelar di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Falah Mangunsari, Tinggarjaya, Jatilawang, Banyumas. (Foto: Istimewa)

BANYUMAS, iNewsPurwokerto.id Sarasehan Kebudayaan yang digelar di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Falah Mangunsari, Tinggarjaya, Jatilawang, Banyumas. 

Acara yang dihadiri Menteri Kebudayaan RI Dr. Fadly Zon, M.Sc., tokoh adat, akademisi, santri, serta masyarakat umum ini menjadi momentum penguatan kolaborasi antara pendidikan tinggi dan pelestarian budaya lokal. Selain itu, Universitas Terbuka (UT) Purwokerto juga mendapat kehormatan hadir sebagai peserta.

Rangkaian kegiatan diawali dengan ziarah ke makam Hj. Nyai Marfuah sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan spiritual dan budaya pesantren. Usai prosesi tersebut, sarasehan berlangsung dengan menghadirkan berbagai unsur masyarakat—santri, tokoh agama, ormas, hingga komunitas adat Bonokeling—yang bersama-sama membahas pertemuan antara tradisi leluhur dan semangat kebaruan.

Dalam sambutannya, Menteri Kebudayaan menegaskan pentingnya menjaga kekayaan budaya Nusantara sebagai pilar bangsa. “Indonesia memiliki ribuan suku, bahasa daerah, serta warisan seni tradisional seperti wayang, batik, angklung, hingga keris. Semua itu bukan hanya artefak masa lalu, tetapi harus terus kita hidupkan. Pesantren memiliki peran strategis, bukan saja dalam membina iman dan ilmu, tetapi juga dalam melahirkan karya budaya seperti film, musik, dan sastra yang bersumber dari nilai-nilai santri,” ujarnya.

Sementara itu, KH. Ahmad Shobri selaku pengasuh Ponpes Al-Falah menekankan peran agama dan budaya dalam membangun peradaban bangsa. “Kebudayaan adalah akar; agama adalah cahaya. Jika akar kuat dan cahaya terang, maka bangsa ini akan tumbuh kokoh,” ungkapnya di hadapan para peserta sarasehan.

UT Purwokerto melalui kehadirannya menegaskan komitmen mendukung pelestarian budaya sekaligus pendidikan inklusif. Direktur UT Purwokerto, Dr. Prasetyarti Utami, S.Si., M.Si., menekankan bahwa partisipasi UT bukan sekadar sebagai tamu, melainkan bagian dari jaringan akademik yang siap bersinergi dengan pesantren.

“Kami melihat sarasehan ini sebagai ruang kolaborasi untuk memperluas kerja sama dalam pelatihan, workshop kebudayaan, hingga mendukung kreativitas santri. UT juga siap mengoptimalkan sistem Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) agar menjadi medium fleksibel bagi santri dan masyarakat pesantren yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi,” tuturnya.

Lebih jauh, UT Purwokerto juga berkomitmen mendorong produksi serta publikasi karya budaya lokal melalui penelitian dan kerja sama akademik lintas lembaga. Kehadiran UT diharapkan memberi manfaat ganda, memperluas akses pendidikan bagi santri serta memperkuat identitas budaya lokal sebagai bagian integral kekayaan nasional.

“Universitas Terbuka Purwokerto berkomitmen untuk terus menjalin sinergi dengan lembaga keagamaan, pesantren, dan pemangku kepentingan budaya lainnya, agar pendidikan dan budaya dapat tumbuh bersama sebagai fondasi pembangunan karakter bangsa,” pungkas Prasetyarti.

Editor : EldeJoyosemito

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network