PURWOKERTO, iNews.id - Massa aksi yang terdiri dari para mahasiswa berbagai Universitas di Kota Purwokerto melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD dan Bupati Banyumas.
Ratusan massa aksi tersebut, di antaranya terdiri dari Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto (Unsoed), Universitas Islam Negeri (UIN) Saizu Purwokerto, Universitas Wijaya Kusuma (Unwiku) Purwokerto, Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), AMIKOM, dan sebagainya.
Adapun tuntutan massa aksi tersebut yakni:
1. Menuntut lembaga negara untuk tetap menyelenggarakan pemilu sesuai yang dijadwalkan pada 2024
2. Menuntut lembaga negara untuk menstabilkan harga bahan pokok dan BBM
3. Mendesak MPR untuk tidak melakukan upaya perpanjangan masa jabatan presiden melalui Amandemen UUD Negara Republik Indonesia 1945
4. Hentikan kriminalisasi dan intimidasi masyarakat sipil
5. Wujudkan reforma agraria sejati dan industrialisasi.
"Bapak/Ibu yang di dalam, kita temen-temen mahasiswa disini ingin menyampaikan keresahan, ingin menyampaikan tuntutan. Bapak Bupati, Achmad Husein, Bapak Ketua DPRD, kami disini bawa tuntutan. Jelas, jadi mohon bapak-bapak yang di dalam bisa ketemu dengan kami," ujar salah satu orator saat melakukan aksinya, Jumat (8/4/2022).
Setelah satu jam, massa menyampaikan berbagai tuntutannya lewat orasi, hingga akhirnya Bupati Banyumas, Achmad Husein dengan didampingi Wakil Ketua DPRD Banyumas Supangkat, datang menemui massa aksi. Mereka berdua pun menyetujui tuntutan yang telah disampaikan mahasiswa dan menandatanganinya.
"Kalau soal pemilu, saya setuju tetap diadakan tahun 2024. Terus, soal harga minyak mencekik saya setuju. Kemudian, soal masa jabatan saya setuju, kita ikuti seperti yang sudah diatur. Kalau soal kriminalisasi, saya setuju juga kalau itu benar-benar terjadi," ungkap Bupati Banyumas dihadapan ratusan mahasiswa.
Sementara Wakil Ketua DPRD Banyumas Supangkat juga menyampaikan hal serupa. Ia juga berharap agar massa aksi dapat menjaga suasana kondusif terlebih di bulan suci ini.
"Saya berharap rekan-rekan tetap jaga kondusifitas dan juga tetap ingat rukun islam, terlebih dalam hal berpuasa. Untuk penundaan pemilu saya juga tidak setuju, apalagi KPU sudah dibentuk," ujarnya.
Berdasarkan pantauan iNews Purwokerto, massa aksi tiba di lokasi sekitar pukul 14.55 WIB. Menurut petugas keamanan, berdasarkan surat edaran yang diterima, massa aksi tersebut berjumlah sekitar 900 orang. Mereka berjalan dari dua titik yang berbeda, yakni PKM Unsoed dan UIN Saizu Purwokerto.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait