Pemicu Serangan Jantung, Jauhi Gorengan saat Berbuka Puasa, Ini Kata Dokter Spesialis

wuri hardiastuti
Konsumsi gorengan bisa memicu serangan jantung. Foto/iStock

MASYARAKAT Indonesia sangat familier dengan menu gorengan, apalagi gorengan merupakan menu wajib saat berbuka puasa. Walaupun nikmat, namun gorengan dapat menyebabkan masalah kesehatan, khususnya serangan jantung.

Gorengan biasanya akan sangat terasa nikmat jika disantap saat hangat, diataranya seperti gorengan tempe, tahu, risol hingga pastel. Bahkan, untuk menambah sensasi rasa agar semakin nikmat, gorengan biasanya dikonsumsi bersama pelengkap seperti sambal kacang pedas atau cabai. Sayang, dokter tidak menyarankan mengonsumsinya.

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. Vito Anggarino Damay Sp. JP (K), M. Kes, FIHA, FICA, FASCC mengatakan gorengan mengandung tinggi kalori yang bisa meningkatkan kolesterol jahat. Kolesterol jenis ini merupakan salah satu penyebab utama pembentukan ateroma.

Ateroma merupakan plak lemak yang menumpuk di dinding arteri pembuluh darah. Setelah bertahun-tahun, plak menebal dan meluas. Kemudian, pembuluh darah tersumbat dan membuat aliran darah tidak lancar. Kondisi ini dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke.

"Gorengan lambat memberikan tenaga sebenarnya, dan kalorinya banyak. Kalori sudah banyak, dia juga meningkatkan kolesterol jahat dalam tubuh," kata Vito baru-baru ini.

Karena itu, Vito menyarankan untuk hindari mengonsumsi gorengan saat buka puasa. Hal tersebut bertujuan untuk menjaga kesehatan jantung. Idealnya, Vito menyarankan buka puasa dengan minum air putih.

Air putih dapat membantu menghidrasi tubuh. Lalu mengonsumsi makanan manis serta lembut seperti kurma yang bisa menaikkan gula darah dalam tubuh setelah puasa kurang lebih selama 13 - 14 jam.

"(Mengonsumsi gorengan) Secara jangka panjang nggak bagus, jangka pendek juga nggak bagus. Kolesterol jahat bisa bikin penumpukan di pembuluh darah dan bisa bikin serangan jantung di kemudian hari,” tandasnya.

Sebaliknya pilihlah buah sebagai menu wajib saat berbuka puasa. salah satu buah yang baik dikonsumsi saat berbuka puasa adalah alpukat. Pasalnya buah inisudah terbukti baik untuk kesehatan. Mengonsumsinya secara rutin di bulan puasa, saat sahur dan berbuka puasa, ternyata baik untuk kesehatan jantung. Tak hanya itu, risiko penyakit kardiovaskular pun menjadi lebih kecil.

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Heart Association itu menjelaskan secara umum bahwa makan dua alpukat atau lebih per minggu bisa menurunkan risiko penyakit kardiovaskular dan jantung koroner.

Studi dilakukan dengan menganalisis data yang terkumpul dari Nurses' Health Study (68.000 wanita) dan dari Health Professionals Follow-up Study (41.000 pria). Semua data menjelaskan bahwa subjek penelitian tidak memiliki penyakit kanker, jantung koroner, dan stroke.

Diet dinilai menggunakan kuesioner pada awal studi. Setelahnya, kuesioner diberikan secara berkala setiap empat tahun sekali.

Sebanyak 14.274 kasus insiden penyakit kardiovaskular, termasuk 9.185 kejadian penyakit jantung koroner dan 5.290 stroke, didokumentasikan selama 30 tahun masa observasi.

Setelah menyesuaikan gaya hidup dan faktor diet lain, responden studi yang makan alpukat dua kali atau lebih dalam seminggu memiliki risiko 16% lebih rendah terkena penyakit kardiovaskular dan 21% lebih rendah terkena penyakit jantung koroner dibandingkan dengan mereka yang tidak makan alpukat.

"Tidak ada hubungan signifikan yang ditemukan untuk stroke," terang hasil studi dilaporkan New York Post, dikutip Minggu.

Diterangkan juga dalam hasil studi bahwa mengganti setengah porsi margarin, mentega, telur, yogurt, keju atau daging olahan per hari dengan jumlah alpukat yang setara dikaitkan dengan rendahnya risiko penyakit kardiovaskular 16% hingga 22%.

Dalam memperkirakan risiko penyakit kardiovaskular total ketika mengganti setengah porsi alpukat, para peneliti menulis bahwa alpukat tidak terkait dengan penyakit kardiovaskular dan penyakit jantung koroner sama sekali.

"Meskipun kami mengamati risiko stroke jauh lebih tinggi ketika mengganti semua minyak nabati dengan alpukat, hasil ini mungkin disebabkan oleh faktor kebetulan karena beberapa makanan pengganti yang berbeda dan hasil yang telah kami periksa," catat peneliti.

Temuan itu, kata peneliti, penting untuk rekomendasi kesehatan masyarakat, terutama mengingat konsumsi alpukat telah meningkat tajam di Amerika Serikat selama 20 tahun terakhir.

"Studi kami memberikan bukti lebih lanjut bahwa asupan lemak tak jenuh yang bersumber dari tumbuhan dapat meningkatkan kualitas diet dan merupakan komponen penting dalam pencegahan penyakit kardiovaskular pada populasi umum," kata peneliti.

"Studi lebih lanjut diperlukan untuk menilai dampak dan efektivitas asupan alpukat dalam mengurangi insiden penyakit kardiovaskular dan faktor risiko penyakit kardiovaskular," tambah peneliti.

Alpukat memiliki lemak sehat, tetapi mereka bukan makanan rendah kalori. Per satu buah alpukat secara umum memiliki antara 200 dan 300 kalori, tergantung ukurannya.

Artikel ini sudah tayang di Sindonews.com : Bisa Sebabkan Serangan Jantung, Hindari Gorengan saat Berbuka

 

 

Editor : Arbi Anugrah

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network