PURWOKERTO, iNews.id- Setelah berubah dari IAIN Purwokerto menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Profesor Kiai Saifuddin Zuhri (Saizu), maka salah satu fokusnya adalah mengembangkan budaya lokal yakni budaya panginyongan.
“Budaya panginyongan memiliki karakteristik unik. UIN Saizu akan mengusung budaya panginyongan, sebagai budaya Jawa di wilayah Jateng bagian barat, supaya lebih dikenal. Penguatan budaya inilah yang akan menjadi salah satu ciri UIN Saizu. Penguatan terhadap budaya lokal,” kata Rektor UIN Saizu Moh Roqib kepada iNews Purwokerto pada Senin (31/5/2021).
Menurutnya, kampusnya juga akan terus melestarikan tulisan Melayu Jawi. Karena dulu, tulisan-tulisan itu sebagai bagian dari komunikasi antarnegara yang ada di Nusantara. Ada satu link kekuatan dengan saling sapa antara praktisi dan pemerhati seni dan budaya.
Pada bagian lain, Rektor juga mengatakan bahwa pihaknya akan meningkatkan sumberdaya manusia (SDM) dengan meningkatkan frame berpikir untuk lebih produktif dan inovatif.
“Yang kami lakukan adalah untuk terus kompak, memiliki komitmen bersama dengan tradisi akademik yang kuat untuk mengembangkan UIN menjadi lebih baik lagi. Kita juga terus berupaya untuk mengangkat reputasi melalui publikasi karya ilmiah,” jelasnya.
Rektor menambahkan, kerja sama dan silaturahmu bakal ditingkatkan baik dengan perguruan tinggi keagamaan, umum, swasta dan negeri bahkan dengan pemerintah daerah dan pusat. “Selain itu meneruskan dan mengembangkan juga kerja sama lembaga sosial keagamaan, organisasi berikut BUMN, BUMD dan kalangan pengusaha,” tambahnya.
Saat ini, UIN berupaya untuk membangun infrastruktur kampus di Purbalingga. Sebab, pemkab setempat telah menghibahkan tanah seluas 17 hektare (ha) untuk Kampus UIN.
Editor : Arbi Anugrah
Artikel Terkait
