Lucinta Luna Ternyata Dulu Anak STM Pernah Ditelanjangin

JAKARTA,iNews.id - Lucinta Luna ternyata jebolan sekolah teknik menengah (STM) sebelum dirinya bernampilan seperti saat ini.

Lucinta Luna alias Muhammad Fattah mengatakan bahwa keluarganya mendesak agar dirinya melanjutkan pendidikan ke Sekolah Teknik Menengah (STM). 

Baca Juga

Operasi Ganti Kulit, Lucinta Luna: Mohon Doa, Biar Ratu Kembali Sehat

Hal itu rupanya sengaja dilakukan lantaran ingin membuat Muhammad Fattah kembali pada kodratnya sebagai laki-laki.

Hal ini disampaikannya saat menjadi tamu dalam Youtube Boy William.  Dalam video tersebut, Lucinta akhirnya mengakui bahwa dirinya adalah Muhammad Fattah, sosok pria yang sengaja mengubah penampilannya demi eksis dan menghasilkan pundi-pundi rupiah dengan perubahannya menjadi perempuan. 

Lucinta Luna alias Muhammad Fattah mengatakan bahwa keluarganya mendesak agar dirinya melanjutkan pendidikan ke Sekolah Teknik Menengah (STM). 

Hal itu rupanya sengaja dilakukan lantaran ingin membuat Muhammad Fattah kembali pada kodratnya sebagai laki-laki.

"Gue masuk STM kayak gitu dipikir keluarga gue, 'Ini anak kalau masuk STM dia akan berubah, akan jadi macho', tapi ternyata enggak," ungkap Lucinta Luna alias Muhammad Fattah dalam video Boy William. Sayangnya, keputusan keluarganya justru berbanding terbalik dengan kenyataannya.

Bully serta pelecehan seksual yang didapatkannya di STM, justru membuat dirinya nyaman dan semakin menguatkan tekadnya menjadi seorang perempuan.

"Karena dalam satu sekolah yang cowok semua, dia (teman-teman di STM) tuh melihat seluk beluk gue, kok cowok ini lemah banget, bully yuk," jelasnya. "Gue di bully, pernah ditelanjangin, dipelecehan seksual sama teman-teman gue. Nah dari situlah gue mulai disuruh pegang, kok gue suka, itulah awalnya gue nyaman di situ," tegasnya.

Akan tetapi, ungkapan Lucinta dalam video selama kurang lebih 10 menit itu hanyalah prank semata. Menjelang akhir video, bintang film Bridezilla itu mengatakan jika dirinya adalah wanita tulen, dan sengaja mempekerjakan seorang pria bernama Yanto, selama 3 tahun belakangan sebagai pengisi suara laki-laki.

 

Editor : Vitrianda Hilba Siregar