SOLO, iNewsPurwokerto.id – Masyarakat Solo dan sekitarnya mendapat kabar baik dari Keraton Kasunanan Surakarta (Keraton Solo). Sebab, kerbau bule bernama bernama Nyai Juminten yang berusia 9 tahun beranak jantan.
Sebelumnya pada Kamis (21/7/2022) lalu seekor kebo bule milik Keraton Solo mati akibat terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK). Matinya kebo kesayangan Paku Buwono (PB) II, Raja Keraton Kasunanan menjelang peringatan malam 1 Suro atau 1 Muharram yang merupakan tahun baru Islam.
Kelahiran gudel atau anak kerbau tersebut terjadi setelah Nyi Juminten menjalani pemulihan usai terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Srati atau sang pawang, Heri Sulistyo megatakan anakan kerbau tersebut saat ini dalam keadaan sehat. "Tidak terjangkit penyakit, hanya belum mau menyusu karena induknya kurang napsu makan," kata Heri saat ditemui di Alun-Alun Kidul, Sabtu (23/7/2022) malam.
Dia memaparkan saat proses persalinan, Nyi Juminten dibantu Dokter Hewan Bambang Irawan.
"Lahirnya tadi jam 12.00 WIB, kemudian sudah disuntik dan diberi vitamin, ari-ari kerbau nya juga sudah keluar dan dikubur," ujarnya.
Menurut Heri, setelah dirawat, bayi kerbau tersebut nantinya akan dibancaki (syukuran) sekaligus diberi nama.
"Bancaannya hari Rabu (27/7/2022) pukul 11.00 WIB," katanya seperti dikutip dari iNewsPemalang.id. Heri juga menceritakan, saat ini induk dan bayi kerbau dipisah dari kawanan yang lain agar tidak terinjak-injak dan masih harus mendapat pengawasan intensif.
"Kalau Somali (bapak bayi kerbau) dikandangkan di timurnya, tetapi masih dalam satu area, hanya disekat saja,”kata dia.
Hanya saja, Heri belum dapat memastikan apakah kerbau tersebut juga akan ikut kirab 1 Suro.
Editor : EldeJoyosemito