CILACAP,iNews.id - Bercak hitam pekat menempel di mobil Saefi, warga Kelurahan Lomanis yang jaraknya berdekatan dengan tangki 36T102 di Pertamina PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap yang terbakar pada Sabtu (14/11/2021) malam.
Sementara menurut Saefi, warga yang sempat mengungsi mengatakan dia dan keluarganya sempat mengungsi tadi malam. Namum Minggu pagi ini sudah kembali. Saefi mengungsi di rumah familinya di Kelurahan Gumilar.
"Masalahnya karena ketakutan saja, karena melihat api sebesar itu, terus kita dekat dengan kilang, apalagi api tingginya minta ampun, maka akhirnya kita ngungsi ke rumah saudara di Gumilir, kurang lebih sekitar 3 kilometer," kata Saefi.
Saat ditemui di rumahnya di Lomanis, dirinya hendak mencuci mobilnya yang terdampak asap dari kebakaran tangki Pertamina. Mobil nya tersebut terkena abu asap kebakaran Pertamina, sehingga banyak bercak-bercak hitam.
"Justru karena di tempat jauh dan asap membumbung tinggi dan arahnya ke timur, kebetulan kami juga arahnya ke timur, sehingga mobil ini terkena dampaknya, ini sudah kembali ke rumah dan mau di cuci mobil," ucapnya.
Berbeda dengan warga lainnya yang tinggal sekitar 300-400 meter dari lokasi kebakaran tangki Pertamina. Salah satunya Triono, dia tidak terlalu panik dengan adanya kebakaran tersebut.
"Kalau kejadian tahunnya tidak ingat tapi sering, dulu yang di bravo meledak juga, gara gara petir juga. Jam jam nya juga sama, waktu hujan juga dan ada petir," kata Triono.
Dia menjelaskan jika kegiatan lebih cenderung normal. Kebanyakan warga yang panik berada di jarak yang dekat dengan tangki.
"Kalau kuartir kayaknya sudah tidak, jadi sudah seperti biasa, kegiatan normal aja. Mungkin yang dekat, yang dari RW 3 itu ngungsi, kalau sini tidak, saya sendiri tidak ngungsi. Jadi sudah biasa karena sering, sama kejadian awal tahun dan sekarang baru berapa bulan sudah meledak lagi," ujarnya.
Upaya pemadaman masih terus dilakukan. Terpantau asap dari tangki Pertamina Cilacap sudah tidak keluar sejak pukul 07.55 WIB karena ditutup foam. Proses pendinginan tangki terus dilakukan agar api tidak lagi keluar saat proses tersebut.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta