MOSKOW, iNewsPurwokerto.id - Pemimpin Soviet terakhir Mikhail Gorbachev meninggal pada usia 91 tahun di Moskow, Selasa (30/8/2022).
"Gorbachev meninggal malam ini setelah sakit yang serius dan lama," kata Rumah Sakit Klinik Pusat di Moskow pada Selasamalam, seperti dikutip oleh kantor berita Interfax, TASS dan RIA Novosti.
TASS dengan mengutip sumber yang mengetahui keinginan keluarga tersebut memeberitakan, Corbachev akan dimakamkan di Permakaman Novodevichy Moskow di sebelah istrinya Raisa.
Istrinya meninggal terlebih dahulu pada 1999 lalu. Gorbachev merupakan pemimpin Uni Soviet dari 1985 hingga runtuh pada 1991.
Pembubaran blok Soviet yang ditandai dengan pengunduran diri Gorbachev tahun itu mengakhiri Perang Dingin.
Sejumlah negara Eropa Timur mendapatkan kemerdekaannya serta pembentukan negara Rusia modern.
Kematian Gorbachev terjadi saat Rusia melanjutkan invasinya ke Ukraina, yang telah meningkatkan ketegangan antara Moskow dan Barat.
Gorbachev menjadi sekretaris jenderal Partai Komunis Soviet pada tahun 1985. Dia mendorong revitalisasi sistem dengan memperkenalkan beberapa kebebasan politik dan ekonomi.
Dia juga menahan diri dari menggunakan kekuatan untuk menundukkan protes pro-demokrasi di negara-negara blok Soviet di Eropa Timur komunis pada 1989.
Namun, Uni Soviet mulai runtuh selama dua tahun berikutnya, dan Gorbachev berjuang untuk mencegah keruntuhan itu.
"Saya melihat diri saya sebagai orang yang memulai reformasi yang diperlukan untuk negara dan untuk Eropa dan dunia," kata Gorbachev kepada kantor berita The Associated Press dalam wawancara tahun 1992 tak lama setelah dia meninggalkan kantor.
“Saya sering ditanya, apakah saya akan memulai semuanya lagi jika harus mengulanginya? Ya memang. Dan dengan lebih ketekunan dan tekad,”ujar dia.
Gorbachev memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian 1990 untuk perannya dalam mengakhiri Perang Dingin.
Meski begitu, Gorbachev juga dinilai bertanggung jawab karena keruntuhan Uni Soviet serta krisis sosial dan ekonomi awal 1990-an silam.
Editor : EldeJoyosemito